Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menyalurkan Rp97,3 miliar bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) untuk 328 sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri maupun swasta pada 2022.
"Rinciannya bagi 142 SMA negeri Rp31,8 miliar, 61 SMA swasta Rp11,1 miliar, 62 SMK negeri Rp29,7 miliar dan 63 SMK swasta Rp24,7 miliar," kata Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Daryatno Ngateno di Banjarbaru, Jumat.
Baca juga: Bosda madrasah dan ponpes diharapkan masuk RPJMD Kalsel
Bantuan operasional sekolah (BOS) atau sekarang disebut dana bantuan operasional satuan pendidikan (BOSP) merupakan dana alokasi khusus nonfisik untuk mendukung biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan.
Selain BOS dari pemerintah pusat, pemerintah daerah juga memberikan dana pendamping berupa BOSDA yang dipergunakan mengurangi beban biaya pendidikan peserta didik, optimalisasi penerapan standar pelayanan minimal pendidikan serta pembiayaan peserta didik usia 16-18 tahun.
Untuk BOS reguler dari Pemerintah Pusat, Kalsel menerima Rp104 miliar untuk 205 SMA, Rp91 miliar (124 SMK) dan Rp10,1 miliar (25 SLB).
Baca juga: DPRD Kalsel dalami Pergub Kaltim tentang Bosda Madrasah Aliyah
Daryatno mengungkapkan Pemprov Kalsel juga mengupayakan program beasiswa agar lebih optimal.
Seperti pada 2022 lalu, terdapat Program Indonesia Pintar untuk 11.818 siswa SMA senilai Rp9,8 miliar dan 11.962 siswa SMK sebesar Rp10,1 miliar.
Kemudian pemberian perlengkapan dasar sekolah bagi 715 siswa Rp743 juta pada 2023.
"Sedangkan sasaran fisik, tahun ini ada satu unit SMA dibangun dan enam unit ruang kelas baru untuk SMA, dua untuk SMK dan satu SLB," ujarnya.
Baca juga: DPRD Kalsel kembali usulkan bosda madrasah serta banop ponpes