Rantau (ANTARA) - Aktivis muda Kalimantan Selatan Muhammad Rizkan Fadhiil memberikan dukungan atas inisiatif Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan untuk program satu desa satu sarjana.
Baca juga: Merefleksikan kemerdekaan RI untuk pemuda Tapin
"Program itu sangat penting karena pendidikan memang harus menjadi prioritas pertama di Kabupaten Tapin, tentu menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh pemuda dan ini adalah kepedulian pemerintah daerah" ujarnya di Rantau, Kamis.
Rizkan menegaskan pendidikan harus menemui esensinya, yaitu sumber daya manusia (SDM) yang berwawasan, berkarakter serta berkepedulian sosial dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca juga: Tapin rancang program satu desa satu sarjana untuk cetak generasi emas
"Esensi pendidikan harus didapatkan, juga mengenai pola pikir menjadi hal substantif, di daerah kita mengenai kekuatan kemakmuran selain terletak pada sumberdaya alam atau infrastruktur tetapi utamanya pada sumberdaya manusia yang mampu mengembangkan potensi keilmuan dan menerapkannya," ujarnya.
Lanjutnya, program ini harus direncanakan dengan baik dan dikawal agar tepat sasaran kepada yang berhak mendapatkannya.
"Program harus berjalan dengan acuan standar operasional prosedur (SOP) misalnya meliputi asli pemuda desa setempat, pemaksimalan masa studi, berprestasi dan atau kurang mampu, komitmen, turut aktif dalam kegiatan desa, melakukan pengabdian di desa, dan membuat kajian-kajian dan analisa perkembangan desa setiap akhir tahun," ujarnya mengusulkan.
Baca juga: Sekda Tapin mulai rencana peningkatan kualitas ASN
Pemuda terutama yang bergelar mahasiswa adalah kaum intelektual, tentu tidak akan lepas dari lingkungan ilmiah dan bernaung di bawah lingkup keilmuan.
"Jean Paul mengatakan intelektual adalah seseorang yang ikut campur dengan apa yang bukan urusannya yang itu artinya mencampuri urusan pihak lain, melayani masyarakat atau daerah untuk mencapai tujuan bersama tentang kemajuan dan keharuman," kutipannya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin Sufiansyah mengatakan program beasiswa untuk setiap desa ini rencananya akan diluncurkan setiap tahun.
"Insya Allah 2024, nanti kita minta SKPD terkait, untuk mempelajari karena bagaimana pun juga kita tidak bisa lepas dari aturan - aturan yang berlaku," ujarnya usai acara Halal Bihalal masyarakat Tapin di Banjarmasin, Minggu, (16/7).
Baca juga: Tokoh pemuda apresiasi Kejaksaan Negeri Tapin berani usut kasus korupsi di tubuh pemerintahan
Diakui Sufiansyah, saat ini di Tapin masih banyak yang belum bisa menempuh pendidikan, misalnya sampai ke tingkat perguruan tinggi.
"[Penyebab] Dari berbagai faktor. Faktor utamanya mungkin karena ekonomi," ujar seorang akademisi itu.
Pernyataan tersebut, kata Sufiansyah, adalah dasar pemikiran pemerintah untuk mengagas program beasiswa pendidikan.
"Harapannya mungkin lima tahun yang akan datang [setelah program diluncurkan] mereka siap terjun membangun desa masing-masing," ungkapnya.
Program bagus, untuk mencetak generasi emas Indonesia di masa depan itu, mendapatkan dukungan penuh oleh Ketua DPRD Tapin Yamani.
"Insya Allah akan diprogramkan 2024. Apabila bisa dua [beasiswa] untuk setiap desa," ujarnya yang juga ada di acara itu.
Pandangan Yamani, terkait rencana program mencerdaskan kehidupan bangsa ini selaras dengan yang disampaikan Sekda Tapin.
Baca juga: Rizkan Fadhiil menang bursa Ketua KNPI Tapin 2023-2026