Martapura (ANTARA) - Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Saidi Mansyur mendorong pasar hewan menjadi pusat perdagangan hewan ternak lebih modern dan terintegrasi yang dilengkapi standar keamanan dan kenyamanan.
"Kami berharap pasar hewan jadi pusat perdagangan hewan ternak modern, terintegrasi dengan standar keamanan dan kenyamanan agar pengunjung merasa lebih nyaman," ujarnya di Martapura, Senin.
Pernyataan itu disampaikan bupati saat meresmikan pembangunan tahap I dan ground breaking tahap II pasar hewan di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.
Pasar hewan yang diresmikan bupati dibangun diatas lahan 0,6 hektare dengan lebar kurang lebih 70 meter persegi dan panjang mencapai 80 meter dilengkapi sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainnya.
Menurut Saidi, sektor peternakan di Kabupaten Banjar merupakan yang kedua terbanyak di Kalsel setelah Tanah Laut dengan jumlah ternak sapi yang tersebar di berbagai lokasi kurang lebih sebanyak 19.542 ekor.
"Pasar hewan Karang Intan sudah dilengkapi berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan peternak dan pembeli sehingga proses jual beli hewan dapat dilakukan dengan lebih mudah, dan aman," ucapnya.
Saidi mengharapkan, keberadaan pasar memberikan dampak positif bagi peternak maupun masyarakat serta menjadi wadah bagi pedagang berbagi informasi juga pengalaman, serta memperluas jaringan bisnis.
"Kami juga berharap, pasar hewan ini dijaga, dipelihara serta dirawat agar tetap bersih, nyaman dan membuat pengunjung makin banyak sehingga sektor peternakan semakin tumbuh dan berkembang," ungkapnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Banjar Nurul Chatimah mengatakan, pembangunan pasar hewan di Desa Padang Panjang, Karang Intan itu bersumber dari dana APBD Kabupaten Banjar.
"Pembangunan dilakukan dua tahap, pertama pembangunan pasar hewan 2022 yang meliputi kandang tambat, beserta sarana penunjang dengan dana Rp800 juta dan menampung 40-50 ekor sapi," ujarnya.
Dikatakan, pembangunan tahap II pertengahan bulan Juli 2023 yakni dua unit kandang tambat ditambah fasilitas penunjang lainnya mampu menampung lebih dari 100 ekor sapi dengan dana sebesar Rp1,2 miliar.
Ditambahkan, fasilitas lain berupa layanan pusat kesehatan hewan atau Puskeswan,yang berfungsi sebagai pengawasan hewan ternak yang dijual juga sebagai sarana pelayanan pengobatan bagi ternak sekitar.
"Masyarakat diharapkan bertransaksi dengan harga yang lebih kompetitif dan terjamin kesehatannya. Selain itu potensi retribusi memberikan tambahan PAD agar pembangunan bisa lebih maksimal," katanya.