Barito Kuala, Kalsel (ANTARA) - Masyarakat atau petani di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan pemerintah membantu hingga tuntas dalam memberantas serangan hama tungro yang terjadi di provinsinya belakangan ini.
Harapan tersebut seperti warga tani Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalsel, ujar anggota DPRD provinsi setempat H Karlie Hanafi Kalianda, usai melaksanakan reses, Ahad.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel IIi/Batola itu mengungkapkan, ketika dia reses ke Kecamatan Tamban, 11 - 18 Juni 2023 menerima keluhan konstituennya yaitu hampir sama warga setempat khawatir hama tungro kembali menyerang padi mereka.
Pasalnya dari pengalaman lalu serangan hama tungro mengakibatkan hampir 80 persen gagal panen, artinya hasil panen hanya berkisar 20 persen saja,” kutip Karlie.
Ia menambahkan, hama tungro umumnya menyerang padi lokal.
“Kebetulan sekali tanaman masyarakat di daerah yang saya datangi memang padi lokal,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Karlie yang beberapa kali menjadi anggota DPRD Kalsel menyampaikan kepada warga bahwa hasil kaji banding ke daerah lain tentang serangan hama tungro, salah satu upaya mengatasinya dengan mengganti varietas padi.
Solusi lain dengan membakar lahan yang terkena serangan.
“Hal itu bisa dilakukan, melalui instruksi gubernur yang pelaksanaannya diawasi secara ketat, pada jam tertentu dan luasan tertentu pula, sebab bila dilanggar bias menimbulkan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," katanya.
Wakil rakyat bergelar sarjana, magister dan doktor ilmu hukum yang juga dosen perguruan tinggi swasta di Banjarmasin itu menambahkan, pembakaran juga hanya bisa pada lahan yang tidak terendam atau lahan kering saja.
Ia mengungkapkan, selain masalah pertanian warga juga persoalan infrastruktur, yaitu jalan dan jembatan untuk bisa perbaikan ataupun peningkatan.
Sebagaimana halnya jalan desa di wilayah Kecamatan Tamban sebagian besar memang belum beraspal, selain itu ada pula desa yang belum bisa terjangkau menggunakan kendaraan ronda empat, seperti Desa Tamban Sari Baru.
Pada jalan desa itu terpaksa harus menggunakan sepeda motor karena melintasi jembatan tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat.
Selaku wakil rakyat Dapil Kalsel III/Batola, Karlie menyatakan, akan berupaya memperjuangkan aspirasi konsumennya semaksimal mungkin dengan memilah-milah pihak yang berkompeten menangani permasalahan, apakah masuk ranah pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat atau pemerintah provinsi (Pemprov).
Masyarakat yang Karlie datangi juga menyatakan sangat bersyukur memiliki wakil rakyat yang peduli dengan mereka. “Sejauh ini cuma Pak Karlie yang peduli dengan daerah pemilihannya, sebab cuma beliau anggota DPRD Kalsel mau dating ke desa kami,” ujar Kepala Desa Tamban Bangun Baru.
“Mudah-mudahan beliau nantinya terpilih kembali menjadi wakil kami di DPRD Kalsel,” harapnya.
Dalam reses selama delapan hari di Kecamatan Tamban, Karlie mendatangi 16 desa menemui konstituennya Desa Jelapat Baru, Jelapat I, Tinggiran II Luar, Purwosari I, Tamban Muara, Purwosari Baru, Tamban Bangun, Sidorejo, Purwosari II, Damsari, Koanda, Desa Tamban Sari Baru, Tamban Bangun Baru,Tamban Kecil, Tamban Muara dan Desa Sekata Baru.