Amuntai (ANTARA) - Tokoh pemuda di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Rizki Prihidayat terpanggil mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) agar anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya di RT.01 Kelurahan Sari Amuntai mendapat bekal pendidikan baca Al Qur'an sejak dini.
"Alhamdulillah sekarang sudah 15 anak yang belajar sejak TPA Al Muhajirin dibentuk pada awal Ramadan 1444 H," ujar Rizki di Amuntai, Kamis.
Rizki mengatakan, keberadaan TPA Al Muhajirin berdampak pula dalam memberdayakan tiga orang tenaga kaum (marbot) dan pengurus langgar/mushola sebagai tenaga pengajar.
Anggota KNPI Kabupaten HSU ini bersyukur keberadaan langgar Al Muhajirin di lingkungan RT.01 Kelurahan Murung Sari memberi manfaat dibidang pendidikan agama, tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah/sholat berjama'ah.
Sebagai dosen pengajar di STKOM Sapta Computer Balangan, Rizki memiliki pandangan akan pentingnya pendidikan bagi generasi muda. Posisinya sebagai Ketua RT.01 Murung Sari membuatnya semakin terpanggil untuk memberdayakan masyarakat yang ia pimpin.
Rizki tidak hanya memprogramkan pendidikan baca Al-Qur'an, tetapi juga mengajarkan anak-anak tata cara Sholat lima waktu, dikirim dan Do'a.
"Dengan menanamkan AL Qur’an untuk generasi muda, minimal dirumah ada yang membaca Al Qur'an dan mengerjakan sholat," kata Rizki.
Tujuan mendirikan TPA, lanjut Rizki, agar anak-anak dilingkungan tempat tinggalnya ada solusi untuk hiburan dan kegiatan, tidak terfokus hanya pada main game, handphone dan lainnya.
Pendidikan karakter yang dilakukan Rizki kepada anak anak memberikan dampak yang sangat baik dalam merubah perilaku anak menjadi lebih baik.
"Bahkan saya menerima informasi, karena melihat anaknya rajin ibadah dan baca Al Qur'an, ada wali santri yang tidak pernah sholat, sekarang jadi mau sholat, karena termotivasi melihat anaknya," terang Rizki.
Ia bersyukur melalui pendidikan anak-anak dengan ilmi agama bisa memberikan hidayah juga kepada orang tuanya untuk lebih taat kepada Allah SWT.
Rizki juga memgupayakan agar insentif bagi guru ngaji bisa meningkat dalam rangka meningkatkan mensejahterakan mereka, sehingga lebih maksimal memberikan pengajaran kepada para santri di TPA Al Muhajirin.
"Kita berupaya agar para guru ngaji tidak mudah beralih profesi atau kurang maksimal memberikan pengajaran karena kesejahteraan mereka di abaikan,"
Riski ingin para guru ngaji diperlakukan sama seperti guru bidang pendidikan lainnya karena peran para guru ngaji ini juga penting untuk perkembangan anak.