Banjarmasin (ANTARA) - Supervisor Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) mewakili IT PT Pertamina Manager Banjarmasin Haryono mengatakan, program Pertamina Bersama Disabilitas Berkarya (PERTADAYA) didirikan sejak tahun 2021 telah memberikan manfaat kepada lebih dari 40 difabel di Kota Banjarmasin.
"Program PERTADAYA menjadi salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Integrated Terminal Banjarmasin bekerja sama dengan Yayasan Rumah Disabilitas Borneo," ujar Haryono, dalam siaran tertulis di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Info Haji - Pertamina jamin ketersediaan avtur di 13 bandara embarkasi haji
Menurut dia, Program PERTADAYA juga berhasil mendirikan empat lokasi usaha difabel yang sangat berdampak bagi terbukanya lapangan pekerjaan bagi para penyandang disabilitas.
"Kini melalui kerja keras dari setiap anggota kelompok dan dukungan penuh dari Pertamina, Program PERTADAYA mampu meningkatkan pendapatan kelompok hingga mencapai Rp18.000.000 per bulan," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Pertamina telah menyelenggarakan berbagai pelatihan pembuatan sasirangan dengan pewarna alami, sehingga mampu menciptakan produk unggul dan memiliki nilai jual tinggi.
Baca juga: Pertamina: Konsumsi Avtur naik 50 persen sebelum lebaran
"Pertamina menghadirkan berbagai narasumber ahli di bidangnya untuk meningkatkan kemampuan seluruh anggotanya," terangnya.
Seperti yang baru saja terlaksana, sambung dia, Pertamina menghadirkan langsung narasumber ahli dari Assalam Sasirangan Banjarmasin, untuk memberikan pelatihan bagi anggota PERTADAYA, di Aula Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Banjarmasin Sosial Kementerian Sosial RI.
Haryono juga mengungkapkan, berbagai kegiatan pelatihan tersebut merupakan wujud komitmen PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Banjarmasin melalui program CSR PERTADAYA dijalankan.
Baca juga: Dibuka Wabup Banjar, seribu paket sembako murah ludes diserbu warga
"Harapan dari pelatihan ini anggota kelompok PERTADAYA dapat memahami cara membuat sasirangan dengan bahan pewarna alami, sehingga ramah lingkungan dan dapat menghasilkan pendapatan, bahkan menarik konsumen,” jelasnya.
Ketua Yayasan Rumah Disabilitas Borneo Norhidayah menjelaskan, kegiatan pelatihan merupakan bentuk kolaborasi antara Pertamina dengan Rumah Disabilitas Balikpapan (RDB) didukung stakeholder setempat.
“Sehingga melalui pelatihan ini dapat memberikan wawasan kepada penerima manfaat terutama anggota PERTADAYA agar dapat mengolah sasirangan dengan pewarna alam dan dapat meningkatkan minat konsumen hingga menambah keterampilan penerima manfaat,” tutupnya.
Baca juga: Pertamina cek stok LPG di SPPBE PT Batu Gunung Mulia