Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTS) Provinsi Kalimantan Selatan, Endri menyampaikan, provinsinya ditarget Rp12,5 triliun untuk masuknya investasi pada tahun 2023 oleh pemerintah pusat.
Target investasi masuk Kalsel 2023 ini, diakui Endri di Banjarmasin, Senin, naik Rp1,5 triliun dari tahun 2022, hingga jadi tantangan bagi Pemprov Kalsel bersama pemerintah kabupaten/kota untuk bisa kembali memenuhi target.
Sebab, ungkap dia, target investasi masuk Kalsel pada tahun 2022 sebesar Rp11 triliun bisa tercapai dengan baik, hingga ditambah sekian persen targetnya tahun 2023 ini oleh pemerintah pusat.
"Sesuai target investasi nasional, kita sama-sama optimis bisa mencapai target tersebut," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Kalsel memiliki potensi yang kuat untuk menarik investasi nasional hingga internasional dari beberapa sektor unggulan, utamanya pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit.
Demikian juga sektor pariwisata, keterkaitan dengan perhotelan, restoran atau rumah makan, pengembangan objek wisata dan sektor usaha ekonomi kreatif.
Selain itu, sektor perkebunan, Kalsel memiliki tanah yang subur, baik dataran tanah gambut untuk pertanian, dataran tanah tinggi untuk beragam tanaman seperti kopi hingga karet.
Adapula sektor peternakan, salah satunya untuk peternakan sapi potong dengan sistem tumpang sari.
Terakhir yang juga potensi digarap investasi di Kalsel adalah sektor perikanan, sebab wilayah Kalsel memiliki cukup panjang garis pantas, belum lagi banyak sungai di provinsi dengan 13 kabupaten/kota tersebut.
Menurut Endri, Kalsel menguatkan penggerak investasi hijau atau dalam artian investasi yang fokus pada aspek-aspek lingkungan, sosial,l dan tata kelola baik, untuk mengurangi ketergantungan Kalsel pada sektor usaha energi posil.
"Saat ini investasi terbesar masuk di Kalsel masih di bidang pertambangan batu bara, ini bisa habis pada waktunya, karenanya sektor energi terbarukan yang mulai digalakkan," demikian Endri.