Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Sayed Jafar menyampaikan laporan hasil program kerja 100 hari pada puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Kotabaru ke-66.
"Dalam program 100 hari kerja, kami telah menyelesaikan beberapa permasalahan yang menjadi hajat hidup orang banyak," kata Bupati yang diiringi dengan penampilan hasil jepretan fotografer saat mengabadikan kegiatannya melalui 10 layar pesawat televisi berukuran besar, di Kotabaru, Rabu.
Melalui satu unit komputer jinjing atau laptop, operator teknologi informasi (IT) menampilkan satu persatu dan secara berurutan seluruh kegiatan Bupati dan Wakil Bupati yang didampingi Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, di tengah-tengah masyarakat, yang diiringi penjelasan langsung dari Bupati Kotabaru.
"Setelah kami diambil sumpah oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin di Banjarmasin pada 17 Februari sebagai bupati dan wakil bupati terpilih, kami disambut masyarakat dengan penuh antusias," tutur dia.
Sayed Jafar tidak menyia-nyiakan waktu, hari berikutnya langsung melakukan rapat koordinasi bersama para kepala SKPD dan PNS di Lingkungan Pemkab Kotabaru.
Di antara masalah yang telah diselesaikan, adalah masalah upaya mengantisipasi terjadinya kekurangan air bersih pada musim kemarau yang hampir terjadi setiap tahun di Kotabaru.
"Masyarakat Kotabaru sekarang tidak perlu khawatir akan kekurangan air bersih, karena kami telah melakukan beberapa langkah strategis untuk mengantisipasi kekurangan air bersih," ujarnya.
Bupati mengaku sudah melakukan pengeboran di sekitar 11 titik dan hasilnya menggembirakan, terbukti sumur bor tersebut mampu menghasilkan 250 ton per jam.
"Produksi air bersih dari sumur bor tersebut mampu untuk didistribusikan kepada masyarakat Kotabaru, terutama pada musim kemarau hingga beberapa bulan, dan bila perlu diinterkoneksikan dengan waduk yang ada," terangnya.
Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan untuk pembangunan Bendungan Gunung Tirawan yang akan menelan dana sekitar Rp34 miliar-Rp35 miliar.
Menyangkut masalah pelayanan kesehatan, Bupati mengaku akan mempercepat penyelesaian pembangunan rumah sakit umum daerah di Stagen, sebagai pengganti rumah sakit umum daerah di tengah ibu kota Kabupaten Kotabaru.
"Kami minta dukungan semua pihak, agar pembangunan rumah sakit bisa dipercepat dan ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe B," kata Bupati.
Sayed Jafar juga mengajak stakeholder di Kabupaten Kotabaru, untuk bersama-sama mendukung program pemberantasan peredaran obat-obatan terlarang dan Narkoba yang kini semakin meresahkan masyarakat.
"Kami juga telah menandatangani memorandum of understanding atau kerja sama dengan Kodim 1004/Kotabaru untuk memberantas peredaran Narkoba, bahkan pihak TNI akan memberikan sanksi tegas kepada anggotanya apabila terbukti memakai atau mengedarkan," terang Sayed Jafar.
Ia meminta sekolah-sekolah dan dewan guru serta para orangtua untuk selalu mewaspadai anak-anak didiknya, agar tidak terlibat adanya penggunaan dan peredaran Narkoba.
Bupati juga meminta dukungan masyarakat dan stakeholder serta pemerintah provinsi untuk meningkatkan landasan pacu Bandara Gusti Syamsir Alam untuk diperpanjang agar mampu melayani pendaratan pesawat berbadan besar.
"Apabila landasan pacunya sudah sesuai standar (lebih 2.600 meter), maka akan ada pesawat berbadan besar siap untuk membuka penerbangan Kotabaru dengan kota-kota lainnya di Indonesia," katanya.
Selain masalah tersebut bupati juga menyampaikan masalah-masalah yang lainnya.
usai sambutan, pengunjung juga dihibur dengan tarian kolosal yang melibatkan ratusan pelajar di Kotabaru, atraksi TNI AD, dan hiburan yang lainnya.
