Banjarmasin (ANTARA) - Dalam rangka pembangunan perkebunan kelapa Sawit berkelanjutan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2022, mengagendakan penetapan Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD–KSB) tahun 2022-2024.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor saat menghadiri Workshop dan Exhibition Sentra Informasi Sawit Indonesia di Hotel Best Western, Rabu mengatakan, RAD-KSB ini menjadi hal yang prioritas, karena Kalsel merupakan salah satu provinsi penghasil sawit di Indonesia.
Di sampaikan luas lahan perkebunan kelapa sawit di Kalsel sebesar 535.198 hektar, yang terbagi atas perkebunan besar Swasta/Negara yang di kelola oleh 89 Perusahaan Perkebunan seluas 427.616 hektar dan perkebunan rakyat dengan luasa 107.582 hektar.
Selain itu, tambah Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel, di Kalimantan Selatan juga terdapat 46 pabrik kelapa sawit dengan produksi CPO mencapai 1.145.590 ton/tahun, kemudian industri hilirisasi, berupa 2 pabrik minyak goreng dengan kapasitas produksi 5.500 ton/ hari serta 2 pabrik biodiesel dengan kapasitas produksi 2.500 ton/per hari.
Menurut Paman Birin, dengan potensi yang dimiliki Kalsel, bukan tidak mungkin kelapa sawit akan menjadi salah satu komoditas unggulan, untuk mendukung perekonomian Kalimantan Selatan.
"Untuk itu, diperlukan kebijakan dan program yang dapat mengawal, agar pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan," terang Paman Birin.
Selain itu, menurutnya dengan adanya kebijakan RAD-KSB ini juga sebagai upaya perbaikan tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, agar lebih terarah dan terintegrasi, dengan harapan dapat terwujud perkebunan kelapa sawit Kalimantan Selatan yang berdaya saing, berwawasan lingkungan dan bermartabat melalui perbaikan tata kelola kelapa sawit dari aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan.
"Sebagai upaya untuk mewujudkan Kalsel Maju, yaitu Kalimantan Selatan Makmur, Sejahtera dan berkelanjutan, sebagai gerbang Ibu Kota Negara," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Sawit (Kopsa) Setara, KH. Suher mengatakan, Kopsa Setara terus memberikan kesempatan untuk seluruh elemen masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia untuk bergabung menjadi anggota koperasi.
"Saat ini Kopsa Setara memiliki beberapa unit usaha dan terbaru Kopsa Setara menjadi distributor resmi dari Damimas Sejahtera," katanya.
Ia berharap, Kopsa Setara dapat menjangkau semua kalangan, memberikan dampak positif untuk petani sawit Indonesia.
"Semoga bertambah pula unit-unit usaha yang dijalankan oleh Kopsa," harapnya.
Adapun Kopsa Setara sendiri didirikan pada 2020 lalu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit seluruh indonesia.