Banjarmasin (ANTARA) -
Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengeluarkan surat edaran melarang permainan lato-lato yang lagi viral dibawa ke sekolah.
"Benar, baru saja surat edaran itu kita keluarkan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi.
Menurut dia, surat edaran yang dikeluarkannya pelarangan penggunaan lato-lato di satuan pendidikan, dari tingkat TK, SD dan SMP di bawah naungan Disdik Kota Banjarmasin.
"Surat edaran ini kita tujukan kepada pengawas pembina sekolah dan orang tua peserta didik," papar Nuryadi.
Di menyampaikan, seiring viralnya permainan lato-lato ini dikalangan siswa, tetapi tidak sesuai pada tempatnya, hingga berdampak negatif.
Hal yang negatifnya, kata Nuryadi, bising atau mengganggu kenyamanan dalam belajar, cedera fisik, sampai kerusakan sarana dan prasarana di sekolah.
"Karena Disdik memberikan perhatian khusus terkait ini, untuk meminimalisir dampak negatif tersebut," papar Nuryadi.
Nuryadi menyampaikan dua instruksi terkait pelarangan permainan lato-lato ini, yakni, pertama menginstruksikan satuan pendidikan untuk membuat edaran tertulis yang bersifat persuasif kepada peserta didik masing-masing.
"Ini untuk melarang peserta didik membawa permainan lato-lato ke sekolah," ujarnya.
Sedangkan instruksi kedua darinya, kata Nuryadi, menghimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi dan memastikan keamanan anak-anaknya dalam melakukan aktivitas bermain lato-lato.
"Agar mereka tidak membahayakan diri sendiri, orang lain dan sekitarnya," kata Nuryadi.
Menurut dia, dibuatnya surat edaran ini karena melihat kenyataan di lapangan atau di sekolah, para siswa banyak yang bermain lato-lato, hingga berdampak terganggunya proses belajar mengajar.