Banjarmasin (ANTARA) - Alokasi pupuk bersubsidi untuk petani Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) buat musim tanam (MT) 2023 meningkat.
Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (PTPH) Kalsel Imam Subarkah mengungkapkan itu di Banjarmasin, Rabu.
"Namun pupuk bersubsidi untuk Kalsel 2023 hanya dua jenis, yaitu NPK dan Urea," ungkapnya dalam rapat bersama Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan yang juga membidangi pertanian secara umum.
Jadi, menurut dia, untuk NPK dan Urea kemungkinan tidak masalah, bahkan di antaranya ada yang tidak terserap 100 persen karena pada tahun 2022 hanya 40 ton menjadi 100 ton lebih 2023.
Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi II Imam Suprastowo itu, Sekretaris Dinas PTPH Kalsel juga mengungkap masalah asuransi pertanian yang belum sebagaimana mestinya.
"Pihak penjamin asuransi pertanian belakangan belum sepenuhnya menerima pertanggungan terhadap kerusakan usaha tani," demikian Imam Subarkah.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II mengapresiasi peningkatan alokasi pupuk bersubsidi untuk Kalsel 2023.
Tapi anggota DPRD Kalsel dua periode itu mengingatkan agar jangan terjadi keterlambatan drop pupuk bersubsidi tersebut atau harus tepat waktu sesuai kebutuhan petani.
Sedangkan mengenai asuransi pertanian, wakil rakyat yang juga dari petani asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu mengkritisi penjamin asuransi pertanian tersebut.
"Kalau begitu caranya bubarkan saja penjaminan asuransi pertanian itu," ucap Imam Suprastowo dengan nada tinggi.
Alokasi pupuk bersubsidi untuk Kalsel 2023 meningkat
Rabu, 7 Desember 2022 16:01 WIB