"Kita tentu tidak ingin perpolitikan dibayangi politik pragmatis dengan orientasi materi yang akhirnya hanya melahirkan politikus tanpa berpihak kepada kepentingan masyarakat," ujarnya di Banjarbaru, Senin.
Pernyataan anggota Komisi II DPR RI tersebut disampaikan saat menjadi nara sumber pada sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu serentak tahun 2024 diikuti peserta dari unsur kepemudaan dan media massa.
Menurut politikus PDIP itu, sudah saatnya kaum muda menjadi pendorong ke arah yang lebih baik, termasuk di bidang politik, sehingga memunculkan regenerasi politikus yang baik dan berkualitas.
"Regenerasi politik diperlukan agar lahir politikus yang berkualitas dan berkompeten, sehingga mereka mau dan mampu memperjuangkan setiap aspirasi masyarakat yang telah memilihnya," ucap dia.
Ditekankan politikus muda yang terpilih sebagai presidium nasional KAHMI itu, partisipasi mayoritas pemilih periode lalu masih terpengaruh pada dorongan mendapatkan materi yakni melalui politik uang (money politic).
"Kita semua menyadari, politik uang masih terus terjadi dan semakin sulit dibendung apalagi dengan kondisi kehidupan masyarakat sekarang, sehingga diperlukan dorongan kaum muda untuk mengubahnya," ajak dia.
Di sisi lain, menurut sejumlah pihak yang melakukan survei menjelang pilpres dan pileg tahun 2019 lalu, sebanyak 72 persen masyarakat memilih karena ingin mendapatkan uang atau terlibat politik uang.
"Survei itu berdasarkan persepsi bukan dari data. Kondisi itu yang harus kita ubah, sehingga semakin banyak orang yang mau terlibat dalam politik dan berdampak pada terwujudnya demokrasi," kata dia.
Anggota KPU Kalsel Edy Ariansyah mengatakan, pihaknya bersama para komisioner lainnya memiliki tugas dan tanggung jawab membangun kesadaran partisipatif masyarakat termasuk pemilih pemula.
"Melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih ini, kami berharap peserta turut menyosialisasikan pemilu ke masyarakat, sehingga mereka mau berpartisipasi menyalurkan hak pilih maupun partisipasi lain," ujarnya.
Nara sumber lain dari unsur media Sayyid Maulana Ahmad mengatakan, pentingnya peran media menyajikan fakta-fakta aktual dan berimbang menjelang maupun saat gelaran pemilu serentak 2024 mendatang.
"Media sebagai salah satu instrumen demokrasi siap membantu berbagai pihak, pemerintah dan masyarakat mengawasi jalannya pemilu agar berlangsung aman, jujur dan adil," kata pemilik media online itu.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru perhatikan penyandang disabilitas
Baca juga: Kemendag kagum Vivi bawa produk UMKM Banjarbaru ke Paris dan New York
Baca juga: Anggota DPRD: Raperda ekraf langkah awal pengembangan ekonomi kreatif
Baca juga: Kemendag kagum Vivi bawa produk UMKM Banjarbaru ke Paris dan New York
Baca juga: Anggota DPRD: Raperda ekraf langkah awal pengembangan ekonomi kreatif