"Nilai ekspor Kalsel bulan September sebesar 1,48 miliar Dolar AS turun dari ekspor bulan Agustus 1,64 miliar Dolar AS, "ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Yos Rusdiansyah di Banjarbaru, Sabtu.
Menurut Yos melalui Berita Resmi Statistik, nilai impor juga turun dari bulan Agustus 200,30 juta Dolar AS menjadi 192,49 juta Dolar AS dan naik 524,42 persen dibandingkan September 2021.
Disebutkan, lima komoditas ekspor terbesar September 2022 antara lain bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, karet barang dari karet, kayu dan barang dari kayu, dan berbagai produk kimia.
Sementara, lima negara tujuan barang ekspor terbesar di bulan September 2022 adalah Tiongkok sebesar 591,92 juta Dolar AS yang merupakan 40,03 persen dari keseluruhan nilai ekspor.
Negara kedua yakni Jepang sebesar 155,56 juta Dolar AS (10,52 persen), India 141,52 juta Dolar AS (9,57 persen), Malaysia 107,60 juta Dolar AS (7,28 persen), dan Hongkong 95,47 juta Dolar AS (6,46 persen).
Sedangkan impor yang mengalami penurunan 3,90 persen meliputi lima komoditas bahan bakar mineral, mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik, plastik dan bahan kimia organik.
Lima negara pemasok barang impor terbesar di bulan September 2022 adalah Malaysia 81,39 juta Dolar AS atau mencakup 42,28 persen dari keseluruhan nilai impor, Korea Selatan sebesar 73,12 juta Dolar AS.
Kemudian, Singapura sebesar 20,22 juta Dolar AS atau mencakup 10,51 persen dari keseluruhan nilai impor, Tiongkok sebesar 13,67 juta Dolar AS atau 7,10 persen dan Perancis 2,23 juta Dolar AS 1,16 persen.
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor September 2022 dibandingkan bulan Agustus terjadi penurunan pada barang konsumsi 3,11 persen dari 14,67 juta Dolar AS menjadi 14,21 juta Dolar AS.
Selanjutnya, bahan baku/penolong menurun 4,58 persen dari 173,67 juta Dolar AS menjadi 165,73 juta Dolar AS, dan barang modal turun 5,00 persen dari 11,96 juta Dolar AS menjadi 12,56 juta Dolar AS.