Banjarmasin (ANTARA) - Kota Banjarmasin merupakan kota bersejarah, kota yang lebih lama dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, kota yang kini berusia 496 tahun.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR S.Far.Apt MM mengharapkan, diusia kotanya yang hampir lima abad ini, julukan Kota Seribu Sungai harus terus dilestarikan.
"Baik pemerintah maupun kita sebagai anggota dewan serta masyarakat harus bisa menggalakkan bagaimana kondisi sungai-sungai daerah kita lebih baik lagi," ujarnya.
Karena semangat Kota Seribu Sungai, ucap Yamin, adalah melestarikan dan memelihara sungai, karenanya pembangunan kota ini difokuskan berbasis sungai.
Sebab tidak bisa dipungkiri, ungkap politisi partai Gerindra ini, sungai jadi bagian penting dari kota ini, sungai berkaitan kebudayaan masyarakat daerah ini dan sungai bagian kehidupan serta ekonomi bagi masyarakat daerah ini pula.
Karenanya, pihaknya di legislatif selalu mengedepankan pembahasan program pemerintah kota dalam bidang kelestarian, revitalisasi dan perbaikan sungai untuk mendukung semua sendi-sendi ke arah Kota Seribu Sungai itu.
Bagian pentingnya lagi, kata dia, sungai kini menjadi andalam pariwisata Kota Banjarmasin yang memiliki lima kecamatan dan 52 kelurahan ini, hingga perbaikannya harus terus dilakukan.
Tentunya diusia yang sudah menginjak 496 tahun tepat pada 24 September 2022, ucap Yamin, perubahan sektor sungai jadi terlihat nyata, sebagaimana sungai Martapura yang merupakan sungai induk di kota ini sudah jadi andalam pariwisata dengan bangunan siring yang megah.
Dilengkapi pula, ujar dia, sarana patung raksasa Bekantan, menara pandang dan aktivitas pasar terapung sebagai ikon pariwisata Kota Banjarmasin yang namanya sudah mendunia.
Tapi nasib sungai tidak sama pada lainnya, kata Yamin, di mana lebih 100 sungai di kota ini harus mendapat perhatian serius lagi, pembenahan agar berfungsi sebagaimana mestinya, minimal terlihat bersih dan asri.
"Sungai A Yani, Sungai Veteran, Sungai Tatas, banyak lagi sungai di daerah ini yang dulunya bisa dilalui kapal cukup besar, kini jadi sungai kecil, bahkan jadi fungsi saluran," tutur Yamin.
Dikatakan Yamin, tugas berat bersama untuk mengupayakan semaksimal mungkin untuk mengembalikan fungsi sungai di kota ini, karena bukan hal mudah, perlu solusi, perlu anggaran besar dan perlu cara untuk memindahkan pemukiman warga di bantaran sungai.
Ini untuk mewujudkan Kota Banjarmasin yang bercita-cita jadi pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN) baru di Provinsi Kalimantan Timur, sebagai Kota Sungai Terindah di Indonesia.