Mekkah (ANTARA) - Anggota jamaah haji Indonesia yang sedang sakit akan mendapat pelayanan khusus saat pulang dari Arab Saudi menuju ke Tanah Air.
Menurut Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekkah Amir Hamzah di Mekkah, Kamis, anggota jamaah haji yang sakit akan diantar ke bandara menggunakan ambulans dan dipulangkan lebih awal dari jadwal jika diperlukan.
Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) akan mengusulkan anggota jamaah haji yang membutuhkan layanan ambulans untuk menuju ke bandara atau perlu dipulangkan lebih awal dari jadwal (tanazul).
"KKHI sudah mengusulkan evakuasi (menggunakan ambulans untuk) sebanyak enam orang, tanazul dua orang, tapi satu dibatalkan karena wafat," kata Amir.
Petugas akan membantu pengurusan surat jalan dan surat pengambilan paspor bagi anggota jamaah haji yang sakit yang membutuhkan layanan ambulans untuk menuju ke bandara Jeddah.
Amir menjelaskan bahwa petugas akan mencarikan kursi kosong pada penerbangan-penerbangan awal bagi anggota jamaah haji yang sakit.
"Kebetulan di kloter 3 sampai 4 itu masih ada (kursi kosong)," kata dia.
"Tapi kita juga harus tahu status jamaah tersebut apakah dia bisa duduk, menggunakan kursi roda atau tidak, atau (harus) baring," ia menambahkan.
Amir mengatakan bahwa ketersediaan kursi yang bisa digunakan untuk berbaring di pesawat berbeda untuk setiap maskapai penyedia layanan penerbangan haji.
Ia mencontohkan, Garuda Indonesia menyediakan satu kursi yang bisa digunakan untuk berbaring bagi anggota jamaah haji yang sakit di kelas bisnis sedangkan Saudi Arabia Airlines menyediakan sembilan kursi.
Amir menjelaskan pula bahwa permohonan tanazul atau pindah ke kelompok terbang (kloter) jamaah yang dipulangkan lebih awal juga bisa diajukan oleh anggota jamaah haji yang butuh pulang lebih awal karena ada tugas dinas atau pendidikan, atau ingin berada dalam satu penerbangan dengan mahram.
"Kalau penggabungan mahram, misalnya terpisah istri dengan suami atau ketika di Indonesia dia tertunda harusnya kloter dua dia berangkat kloter enam. Jadi di sini dia tanazul, kita kembalikan ke kloter asal. Atau mungkin ada keperluan pendidikan atau dinas," katanya.
Pengajuan permohonan tanazul bisa disampaikan ke ketua kelompok terbang, yang akan menyampaikan permohonan ke sektor yang selanjutnya akan menyampaikan permohonan ke daerah kerja.
Amir mengatakan bahwa sampai saat ini anggota jamaah haji yang sudah mengajukan permohonan tanazul di luar anggota jamaah haji yang sakit sebanyak 179 orang, masih jauh lebih sedikit dibandingkan pemohon tanazul pada masa pelaksanaan haji tahun 2018 dan 2019 yang mencapai 700 orang lebih.
Menurut dia, anggota jamaah haji yang mengajukan permintaan tanazul harus melampirkan surat pernyataan yang ditandatangani di depan saksi bahwa yang bersangkutan tidak akan menuntut jika ada kekurangan dalam melaksanakan ibadah karena pulang lebih awal dari jadwal.
Kelompok terbang pertama jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci pada gelombang pertama dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 15 Juli 2022.
Berita sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Dr H Muhammad Tambrin melaporkan semua jamaah haji Embarkasi Banjarmasin yang tergabung dalam 7 kloter sudah kembali di Mekkah, Arab Saudi.
Dia melaporkan dari Mekkah, Rabu, fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dari 7 hingga 12 Juli 2022, sudah selesai dan semua jamaah kembali ke Mekkah.
Dikatakan Tambrin, saat kembali ke Mekkah Al Mukaromah habis berhaji ini, para jamaah bisa melaksanakan ibadah umroh sunah, memperbanyak tawaf, doa, salawat dan zikir, baca Al Quran di Masjidil Haram.
Menurut dia, jamaah haji Embarkasi Banjarmasin keberangkatan gelombang pertama, mulai pulang ke tanah air dari Mekkah pada 23 Juli 2022.
Sementara itu, untuk jamaah keberangkatan gelombang ke-2 yang langsung ke Mekkah akan menuju Madinah pada 20 Juli 2022.
"Moga semuanya selalu sehat, melaksanakan ibadah hingga usai," tuturnya.
Berita terkait: Kakanwil: seluruh jamaah haji Kalsel bisa wukuf di Arafah
Berita terkait: Kepala Kanwil Kemenag Kalsel pimpin lontar jumroh hari kedua
Dia pun melaporkan, total jamaah haji Embarkasi Banjarmasin yang meninggal hingga hari ini sebanyak 3 orang dari sebanyak 2.470 orang yang diberangkatkan.
Jamaah haji pertama meninggal dunia bernama Samsinah binti Usman Hasbulah usia 50 tahun dari Kloter 1 asal Balangan, saat dalam penerbangan ke Madinah.
Kemudian Sugiansyah Basuki M. Yamin berusia 50 tahun dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) pada kloter 3 Embarkasi Banjarmasin wafat di Madinah.
Terakhir Mislina Muhammad Saberani pada usia 44 tahun berasal dari Kabupaten Tapin dari kloter 3 di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah saat fase Armuzna.