Jakarta (ANTARA) - PT Aneka Tambang (Antam) Tbk akan memaksimalkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di wilayah operasi perusahaan sebagai bagian dari upaya memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung pemerintah mencapai netralitas karbon pada 2060.
"Melalui pemanfaatan pemanfaatan EBT diharapkan ke depannya akan meningkatkan pengurangan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan perusahaan," kata Direktur Operasi dan Produksi Antam Dewa Wirantaya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Pihaknya telah melakukan inisiatif dan inovasi, salah satunya melalui instalasi sistem pengendalian emisi di Pabrik Feronikel Pomalaa dan menyusun peta jalan dekarbonisasi bersama Holding BUMN Pertambangan MIND ID, serta menerapkan berbagai upaya dekarbonisasi di unit bisnis.
Untuk itu Antam menandatangani nota kesepahaman dengan PLN untuk suplai listrik pada Pabrik Feronikel Pomalaa di Sulawesi Tenggara yang menggunakan pembangkit listrik EBT. Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan pada 3 Juni 2022 dan menyepakati suplai listrik sebesar 150 MVA.
"Dengan adanya suplai listrik ke tiga lini pabrik feronikel dari jaringan PLN ini diharapkan akan mampu mengurangi emisi karbon hingga lebih dari 50 persen," kata Dewa.
Selain itu juga dilakukan pemakaian bahan bakar B30 untuk kendaraan operasional tambang, penggunaan panel surya untuk penerangan tambang di beberapa unit bisnis, serta mengganti bahan bakar dalam kegiatan pengolahan bijih nikel dari Marine Fuel Oil menjadi Dual Fuel yang akan mampu mengurangi emisi pada proses produksi feronikel
Perusahaan juga berupaya menerapkan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan untuk menurunkan konsumsi energi, serta menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi secara berkala yang dilakukan oleh manager energi dan auditor energi yang tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi untuk membantu proses efisiensi energi.
"Melalui pemanfaatan energi hijau dan upaya-upaya penurunan emisi gas rumah kaca yang dilakukan diharapkan akan mampu membantu Antam dalam upaya pengelolaan lingkungan yang lebih baik demi keberlanjutan perusahaan," ujarnya.
Berita sebelumnya,
Harga jual emas dari PT Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia di Jakarta, Selasa, tercatat di angka Rp1.021.000/gram atau turun Rp2.000 dari sebelumnya.
Sedangkan untuk harga pembelian kembali emas Antam ikut turun Rp2.000/gram dari sebelumnya menjadi Rp917.000/gram.
Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk nonNPWP. PPh 22 atas transaksi buy back dipotong langsung dari total nilai transaksi.
Berikut harga pecahan emas batangan tercatat di Logam Mulia Antam :
- Harga emas 0,5 gram : Rp540.500
- Harga emas 1 gram : Rp1.021.000
- Harga emas 2 gram : Rp1.982.000
- Harga emas 3 gram : Rp2.948.000
- Harga emas 5 gram : Rp4.885.000
- Harga emas 10 gram : Rp9.705.000
- Harga emas 25 gram : Rp24.137.000
- Harga emas 50 gram : Rp48.195.000
- Harga emas 100 gram : Rp96.312.000
- Harga emas 250 gram : Rp240.515.000
- Harga emas 500 gram : Rp480.820.000
- Harga emas 1.000 gram : Rp961.600.000
Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017. Pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen (untuk pemegang NPWP) dan 0,9 persen (untuk nonNPWP). Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.