"Sebab kalau listrik padam saat penghitungan suara bisa mengganggu kelancaran penghitungan dari tingkat bawah hingga atas," ujar politisi Parti Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Senin.
Kalau penghitungan suara terganggu, lanjut anggota DPRD Kalsel tiga periode dari PKS itu, dikhawatirkan bisa berdampak lain yang mengakibatkan ketidaksukesan pelaksanaan Pilkada tersebut.
Oleh karenanya, mungkin ada baiknya sejak dini pihak/petugas PLN melakukan inspeksi secara lebih seksama terhadap jaringan dan pembangkinan, saran mantan pegawai Departemen Keuangan Republik Indonesia itu.
Selain itu, menyediakan generator set (Genset) mobil (yang bergerak/dibawa ke sana ke mari) bila pada suatu tempat tertentu listrik padam, sehingga dengan segera teratasi, lanjut wakil rakyat yang bergelar sarjana ilmu pemerintahan tersebut.
Tidak kalah pentingnya atau lebih baik lagi, tambah dia, kalau masing-masing panitia pemiilihan pada semua tingkatan memiliki/menyedaiakan Genset sebagai antisipasi jika terjadi listrik padam.
Menurut dia, kalau semua pihak terkait berusaha mengantisipasi dini atas segala kemungkinan terjadi, tertama yang berkaitan dengan teknis, maka pelaksanaan penghitungan suara Pilkada bisa berjalan sukses.
"Memang kita memaklumi kondisi kelistrikan wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) sekarang kurang prima atau masih sering `byar pet` (padam secara tiba-tiba) karena gangguan, serta pemadaman bergiliran karena kekurangan daya," tuturnya.
"Tapi bagaimana cara PLN negatasi agar saat penghitungan Pilkada, tidak terjadi terjadi byar pet. Kalaupun ada, harus sesegera mungkin pula PLN mengatasi," demikian Riswandi.
Pada kesempatan terpisah, pihak PT PLN (Persero) Wilayah Kalseltengan, mereka menyatakan, keseiapan untuk bersama-sama menyuksesan Pilkada serentak di Kalsel yang dijadwalkan 9 Desember 2015.
Upaya menyukseskan Pilkada tersebut antara lain, menempatkan Genset modil di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Kalsel.
Selain itu, menyiagakan semua petugas lapangan untuk memantau kondisi jaringan serta masalah byar pet dan penanggulangannya.
Dalam Pilkada serentak di Kalsel 2015, selain Pilgub-Pilwagub, juga ada tujuh dari 13 kabupaten/kota yang melaksanakan pemilihan Bupati-Wakil Bupati (Pilbup-Pilwabup) dan pemilihan Wali Kota -Wakil Wali Kota (Pilwali-Pilwawali).
Untuk Pilgub-Pilwagub Kalsel ada tiga pasangan, yaitu H Muhidin dan H Gusti Faried Hasan Aman melalui jalur independen, serta dua pasangan yang diusung atau mendapat dukungan partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014.
Kedua pasangan cagub-cawagun yang diusung/mendapat dukungan parpol tersebut masing-masing H Sahbirin Noor - H Rudy Resnawan, serta HM Zairullah Azhar-HM Sapi`I.
Sedangkan tujuh kabupaten/kota yang menggelar Pilkada 2015 secara bersamaan, yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah, Balangan, Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.