Banjarmasin (ANTARA) - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Doyo Pudjiadi mengatakan, daerahnya sulit mencapai target vaksinasi COVID-19 bagi warga lanjut usia (Lansia) diantaranya karena banyak komorbid.
Penyakit komorbid itu sendiri singkatnya adalah penyakit riwayat yang dialami oleh Lansia, hingga tidak bisa diberikan vaksinasi COVID-19.
Menurut Doyo di Banjarmasin, Minggu, upaya meningkatkan vaksinasi COVID-19 bagi Lansia dengan menggelar Pekan Vaksinasi Lansia di 52 kelurahan di kota ini dari 9--16 Maret ini mengalami tantangan banyaknya Lansia yang setelah diperiksa ternyata memiliki penyakit riwayat, baik darah tinggi dan lainnya.
"Hingga dari yang berdatangan hanga sedikit yang bisa divaksin," ujarnya.
Menurut Doyo, antusias warga lanjut usia untuk mengikuti vaksinasi cukup naik, baik yang pertama, kedua hingga booster, sebab ada undian sebuah sepeda motor.
Meski demikian, kata dia, pihaknya di Dinkes dibantu dari TNI dan Polri akan berupaya terus meningkat program vaksinasi COVID-19 bagi Lansia ini hingga bisa mencapai minimal 60--65 persen pada gelar Pekan Vaksinasi Lansia tersebut.
Sebab, tutur Doyo, capaian vaksinasi COVID-19 bagi Lansia di Kota Banjarmasin masih diangka hampir 53 persen dari target sebanyak 45 ribu sasaran.
"Kita upayakan target seribu sehari, Sehingga target nasional bisa mendekati, yakni, setidaknya 70 persen" bebernya.
Karenanya, strateginya perlu pelayanan kesehatan dor to dor sampai yang dinyatakan sehat oleh dokter.
Doyo menyampaikan, vaksin yang digunakan jenis Pfizer dan Astrazenika.
Banjarmasin sulit capai target vaksinasi Lansia karena banyak komorbid
Minggu, 13 Maret 2022 17:19 WIB