Banjarmasin (ANTARA) - Tiga pilar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yakni, Babinkamtibmas, Babinsa dan Lurah serta camat dioptimalkan melaksanakan vaksinasi COVID-19 bagi warga lanjut usia (Lansia) dan anak karena realisasinya masih rendah.
"Sesuai Rakor tadi, Wakapolda memberikan pembekalan kepada tiga Pilar, yakni, Babinsa, Bhabinkhamtibnas dan Lurah serta Camat se-Banjarmasin. Sehingga arah dan sasaran kita semakin jelas sasarannya, terutama untuk mengejar vaksin," ungkap Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Senin.
Ibnu Sina bersama Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana A Martosumita dan Dandim 1007/Banjarmasin Kolonel Inf Oki Andriansyah Adiwirya mengikuti kegiatan pembekalan untuk Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Lurah se-Banjarmasin dalam rangka percepatan Vaksinasi oleh Wakapolda Kalimantan Selatan, Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono di Aula Kayuh Baimbai, Balaikota Banjarmasin, hari ini.
Sesuai arahan Wakapolda, kata Ibnu Sina, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi Lansia dan anak dioptimalkan di Kota Banjarmasin, kebersamaan tiga pilar bergerak untuk itu agar maksimal mencapai target secepatnya.
Pasalnya, kata dia, untuk program vaksinasi COVID-19 bagi umum memang sudah mencapai 85 persen untuk realisasi vaksin dosis pertama, namun jika dirincikan realisasi vaksin untuk Lansia baru 49 persen.
"Demikian juga untuk vaksin anak lebih rendah lagi, sebab baru dilaksanakan juga. Kalau vaksin Lansia kan sudah lama, dengan terget sekitar 45 ribu orang," tuturnya.
Ibnu Sina pun menyatakan, dengan dioptimalkan tiga Pilar ini bergerak mempercepat vaksinasi, diharapkan hingga akhir Februari ini bisa mencapai target 70 persen sasaran bagi vaksin Lansia. Demikian juga vaksinasi anak yang targetnya sekitar 75 ribu lebih.
Ibnu Sina menyatakan, masih rendahnya vaksinasi COVID-19 bagi Lansia ini karena beberapa hal, diantaranya pula adanya Lansia yang komorbid serta jarak rumah lansia menuju puskesmas yang cukup jauh.
"Makanya juga kita kuatkan door to door. Tapi meski begitu tetap ada Lansia yang tak bisa divaksin, usai diperiksa," katanya.
"Kita carikan solusinya sama-sama. Stimulus kita berikan, termasuk sembako dan doorprize, dan tentunya 3 pilar ini menggerakkan RT dan RW. Termasuk tenaga medis dan vaksinator untuk dikerahkan dalam capaian vaksinasi tersebut," ujarnya.
Selain itu, kendala lainnya, ungkap Ibnu, yakni tidak singkronnya data Lansia antara pemerintah pusat dan Pemkot. Pihaknya pun berencana bakal mensingkronkan data antara KPC-PEN dan Pemko Banjarmasin.
"Agar data Lansia yang didata kelurahan dan kecamatan, agar bisa sinkron. Ini kita lakukan supaya hasil di lapangan sesuai," ujar Ibnu Sina.