Paringin (ANTARA) - Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce & Recycle (TPS 3R) Desa Murung Ilung Kabupaten Balangan tak hanya eksis dalam pengelolaan sampah.
Kini TPS ini mulai mengembangkan budi daya maggot atau belatung sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Budidaya maggot sebagai pakan alternatif ikan diyakini dapat membantu mengatasi permasalahan seputar sampah.
Karena Maggot hidup dengan cara memakan limbah organik dan mampu menguraikan sampah organik dibandingkan dengan mikroba lain.
Sebagai bentuk dukungan atas upaya TPS 3R Desa Murung Ilung mengolah sampah sekaligus pengembangan budidaya maggot, Balangan Coal Companies melalui PT Semesta Centramas memberikan bantuan alat pembubur dan pemilah sampah melalui program Corporate Social Responsibility.
"Alhamdulillah kami bisa meningkatkan produksi magot dengan bantuan alat pembubur dan pemilah sampah dari Balangan Coal," jelas Ketua TPS 3R Desa Murung Ilung, Rizky.
Bagian dari program CSR pada pilar Adaro Nyalakan Lestari ini, tak hanya mendukung pengembangan budidaya maggot dari hasil pengolahan sampah namun upaya mengurangi pasokan sampah ke TPA di Kabupaten Balangan.
Bentuk program dan jumlah dana bantuan CSR Balangan Coal Group berupa alat pembubur dan pemilah sampah untuk TPS 3R Desa murung Ilung senilai Rp42,6 juta.
Selaku Kepala Desa Murung Ilung Syahroni pun menyampaikan rasa syukur atas kepedulian Balangan Coal melalui PT Semesta Centramas dalam upaya memperbaiki pengelolaan sampah di desa dan mendukung Kabupaten Balangan mengurangi pasokan sampah ke TPA yang ada.
Mengingat ke depannya Desa Murung Ilung bisa menjadi desa penyanggah sampah untuk desa sekitar yang ada sehingga pengelolaan sampah dapat maksimal dan budidaya magot yang ada dapat berkembang dengan baik, jelas Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan, Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan, Dessy Reyhani.
"Alat pembubur dan pemilah sampah ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan maksimal oleh kelompok TPS desa baik untuk mengurangi volume sampah maupun pengembangan budidaya magot," jelas Dessy.
Balangan Coal Companies sendiri terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan yang salah satunya melalui pengelolaan sampah di tingkat desa yang ada di wilayah operasional perusahaan.
“Balangan Coal Group mempunyai komitmen yang kuat untuk turut serta membantu daerah dalam program 3R dan bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik," jelas Thoha, Division Head External Relations Balangan Coal Companies.
Apalagi Desa Murung Ilung memiliki predikat Madya pada program Kampung Iklim tingkat nasional yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca).