Rantau (ANTARA) - Dinas Pertanian Tapin bersama Tim Penggerak PPK Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, menyalurkan 12 ribu bibit cabai varietas Ori 212 kepada 12 kecamatan sebagai langkah pengendalian inflasi di daerah.
Kepala Dinas Pertanian Tapin Muhammad Tri Asmoro mengatakan program ini dilatarbelakangi harga cabai yang terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Harga cabai tembus Rp70 ribu, petani Sawang Tapin diuntungkan
“Dengan menanam cabai sendiri di pekarangan maupun kebun PKK, masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada pasar sekaligus menekan tekanan inflasi,” ujar Tri di Rantau, Kabupaten Tapin, Sabtu.
Sementara itu, Ketua TP PKK Tapin Hj. Faridah menyebutkan, bibit cabai yang disalurkan tidak boleh hanya disimpan, melainkan ditanam hingga berbuah agar bermanfaat bagi keluarga.
“Kalau pekarangan produktif, kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi meski harga cabai sedang mahal,” ucap Fardiah.
Selain itu, kata Faridah, gerakan menanam cabai di pekarangan diharapkan dapat menjadi contoh praktik sederhana namun berdampak besar dalam menekan biaya hidup masyarakat sehari-hari.
"Saya berharap program serupa berlanjut sebagai upaya menjaga ketahanan pangan sekaligus mendorong kemandirian keluarga di Tapin," tambahnya.
Baca juga: Abon Cabai Hiyung Tapin raih anugerah OVOP Bintang dua
Sebelumnya, petani cabai "menikmati" lonjakan harga komoditas yang kini mencapai Rp70 ribu per kilogram saat menghadapi tantangan cuaca dan serangan hama di Desa Sawang, Kecamatan Tapin Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Salah satu petani cabai Supriadi mengatakan dapat memanen sekitar 35 kilogram cabai sebanyak sekali panen dengan mengantongi sekitar Rp2,4 juta setiap kali panen.
“Awalnya harga cuma Rp25 ribu, sekarang naik terus hingga hampir Rp70 ribu per kg, Alhamdulillah,” kata Supriadi di Rantau, beberapa waktu lalu.
Ia menyebutkan mengelola sekitar tiga hektare lahan bersama kelompok tani setempat dan telah menanam sekitar 2.000 pohon cabai jenis kaliber secara bertahap.
“Biar waktunya tidak mepet, saya menanam secara bertahap. Ini sudah masuk tahap keempat,” ujarnya.
Baca juga: Pj Bupati Tapin dorong petani cabai hiyung perluas pengembangan komoditi
