Martapura, (Antaranews Kalsel) - Peringatan HUT TNI ke 70 tahun 2015 yang bertema Bersama Rakyat TNI Kuat , Hebat, Profesional , Siap Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri Dan Berkepribadian diikuti sebanyak 2500 personel dilaksanakan di lapangan Murdjani Banjarbaru, Senin.
HUT dimeriahkan pesawat jenis Tech 6 dari TNI AU Lanud Syamsudin Noor Banjarbaru berputar-putar di langit kota Banjarbaru dengan mengibarkan spanduk ucapan Dirgahayu TNI ke-70
"Dalam peringtan HUT TNI yang ke 70, kita kerap mendengar semboyan merdeka atau mati, hal itu bukan hanya semboyan biasa , akan tetapi semangat juang dari para TNI yang waktu silam terus semangat mengusir bangsa penjajah dari tanah air tercinta, ibu pertiwi, Indonesia," kata inspektur upacara Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Tarmiji A Karim
Sementara komandan upacara oleh Dandim 1004/Kotabaru Letkol Inf Agus Supriono sekaligus sebagai komandan defile.
Seluruh pasukan baik dari TNI ADd, AU dan ALl di kalsel, hadir mengikuti upacara tersebut.
Upacara berlangsung khidmad dihadiri seluruh forum pimpinan kepala daerah kalsel.
Penampilan seni beladiri yongmodo dibawakan prajurit dari Yonif 623/BWU mengawali defile HUT TNI di lapangan Murdjani Banjarbaru.
Defile menampilkan alat utama sistem perhanan (alutsista) milik TNI macam tank anoa serta mobil jihandak.
Dalam peringatan HUT ke 70 TNI tahun 20115, yang yang di gelar di lapangan dr. Murdjani Banjarabru, pj Bupati Banjar H Rachmadi Kurdi juga turut menghadiri dalam acara memperingati hari ulang tahun TNI yang ke 70 ini.
Usai upacara peringatan dihadirkan beberapa pergelaran atau atraksi bela diri kemiliteran Yongmodo oleh personil TNI, penampilan atraktif ibu-ibu Persit Chandrakirana yakni tarian kreasi senam poco-poco oleh para istri anggota TNI.
Menurut pj Gubernur Kalsel Tarmizi A. Karim, menyatakan bahwa TNI ia bersama rakyat untuk bersatu padu dengan masyarakat.
Dia juga berharap TNI bersama rakyat itu menjadi kekuatan untuk membela bangsa dan negara.
Sementara itu, Danrem 101 Antasari, Kolonel Inf. M. Abduh Ras, mengatakan bahwa konsep untuk kedepan ada perubahan dari Batalyon Inf 623, akan menjadi Batalyon Mekanis yang artinya di sesuaikan hakikat dengan ancaman yang mungkin terjadi terhadap perkembangan lingkungan strategis.
Selain itu , usai upacara peringatan hut TNI yang ke 70, disuguhkan drama kolosal tentang kisah Sudirman di lapangan dr. Murdjani Banjarbaru, pilu, pedih, dan mencekam.
Akhirnya suasana yang dirasakan masyarakat ketika pasukan Belanda kembali melakukan invasi setelah Indonesia Merdeka, namun dengan kesehatan yang semakin buruk, Panglima Sudirman tetap melakukan perlawanan bersama pasukannya.
Inilah peristiwa yang kembali diangkat Korem 101 Antasari dan Disdik kota Banjarmasin pada saat perayakan HUT ke0 TNI, dalam kisah tentang perjuangan panglima besar dengan taktik gerilya, mendapat perhatian besar masyarakat Kalimantan Selatan.
Dalam drama kolosal melibatkan mahasiswa dan pelajar Kalsel, situasi dan kondisi peperangan dan kontak senjata dengan letupannya, membuat aksi heroik begitu terasa.(Tohal/Yani)