Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin atau yang akrab dengan sapaan Bang Dhin menyoroti angka pengangguran.
Sorotan wakil rakyat bergelar sarjana ekonomi dan magister administrasi publik (SE & MAP) itu melalui WA-nya, Kamis (14/10) malam mengingat masih tinggi angka pengangguran, baik secara nasional maupun khusus Kalsel sendiri.
Dengan mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), dia mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 6,26 persen pada Februari 2021.
TPT tersebut naik dibandingkan 1,32 persen dibandingkan Februari 2020 yang sebesar 4,99 persen, kutipnya.
"Sedangkan TPT Kalsel mencapai 4,33 persen pada Februari 2021 naik 0.66 persen dibandingkan Februari 2020 sebesar 3,67 persen, dan menurun 0.41 persen jika dibandingan Agustus 2020 sebesar 4,74 persen," lanjutnya mengutip data BPS.
Angka pengangguran itu terjadi salah satu penyebabnya dampak pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak awal Tahun 2020 dan angkatan kerja yang tidak berbanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Berbagai kebijakan pemerintah dalam pembatasan aktivitas sosial masyarakat guna penanganan COVID-19 secara otomatis berdampak langsung pada sektor ekonomi, khususnya pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Menanggapi hal tersebut, politikus muda yang cukup energik dan "visioner" itu mengatakan, bahwa pada situasi sekarang perlu stimulus bantuan usaha dan berbagai kebijakan pemerintah dalam mendorong perekonomian sangat masyarakat perlukan.
Selain itu, penguatan dan pemberdayaan industri rumahan atau industri rumah tangga (home industry) dan program padat karya apabila dimaksimalkan dapat menjadi alternatif dalam menyerap tenaga kerja.
Bang Dhin yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Kreatif dan UMKM KADIN Kalsel menambahkan, peran pemerintah dalam permodalan, produksi, serta pemasaran terhadap UMKM menjadi bentuk pendampingan usaha masyarakat.
"Pendampingan tersebut khususnya dalam situasi pandemi COVID-19 yang membutuhkan terobosan-terobosan dengan menyesuaikan kebutuhan terkini, disamping dengan meningkatkan daya beli masyarakat," tambahnya.