Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) HM Lutfi Saifuddin protes kalau untuk pembelajaran tatap muka (PTM) setiap siswa harus swab antigen terlebih dahulu sebelum masuk sekolah.
"Saya akan layangkan surat protes kalau siswa yang mengikuti PTM wajib swab antigen terlebih dahulu," ujarnya sebelum rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel di Banjarmasin, Rabu (13/10) siang.
Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu, dengan kondisi ekonomi seperti sekarang dan keadaan keuangan pemerintah daerah yang masih terbatas persyaratan vaksinasi COVID-19 cukup untuk PTM.
"Kan masa berlaku swab antigen cuma 1 X 24 jam, jadi percuma untuk persyaratan bagi yang mau mengikuti PTM berarti sama saja dengan membuang anggaran," ujarnya.
"Kalau tiap swab antigen, siapa yang menanggung biaya. Sementara kondisi keuangan daerah terbatas dan ekonomi rakyat kurang menggembirakan belakang ini," demikian Lutfi.
Sementara Kepala Disdikbud Kalsel H Muhammad Yusuf Effendi menuturkan, bahwa dalam pelaksanaan PTM bagi siswa yang mau mengikuti harus Swab Antigen terlebih dahulu.
"Ketentuan itu berdasarkan edaran dari Gugus COVID-19 Kalsel," kutipnya tanpa menjelaskan apakah Swab Antigen tiap hari dan penanggungjawab pembiayaan.
"Mungkin untuk Swab Antigen tersebut bisa bekerjasama/meminta bantuan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat," ujarnya.
Pelaksanaan PTM di Kalsel terutama SMA,.SMK dan SLB yang pengelolaannya menjadi kewenangan pemerintah provinsi (Pemprov)/Disdikbud sudah mulai Oktober 2021, demikian M Yusuf Effendi.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel protes PTM wajib antigen
Kamis, 14 Oktober 2021 6:03 WIB