Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - TNI AL siapkan KRI Teluk Hading 538 untuk mengangkut para pemudik dari pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
"Kemungkinan KRI Teluk Hading sudah tiba di Banjarmasin pada 15 Juli dan akan menjadi angkutan lebaran tambahan besoknya menuju Surabaya,' kata Komandan Pangkalan TNI AL Banjarmasin Kolonel Laut (P) Haris Bima Bayuseto.
Pernyataan tersebut diungkapkan Bima (sapaanya) saat mndampingi kunjungan Dirjen Perhubungan Laut Bobby Mamahit ke terminal penumpang Bandarmasih pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Minggu (12/7).
KRI Teluk Hading 538 yang akan menjalankan misi sapujagat angkutan lebaran tersebut akan berlayar dari Jakarta menuju Banjarmasin pada 13 Juli dan diperkirakan tiba di pelabuhan Trisakti pada 14 sore atau selambatnya 15 pagi.
Dan pada 16 juli atau H-1 membawa para pemudik menuju Surabaya yang tidak dapat terangkut dengan kapal penumpang yang tersedia.
"Kalau diperlukan KRI Teluk Harding akan di tarik lagi ke Banjarmasin untuk bantuan arus mudik," tambah Bima.
Sementara Bobby Mamahit mengatakan kepada ratusan calon penumpang yang belum memiliki tiket tentang adanya kepastian kapal berangkat menuju Surabaya yaitu pada 13, 14 dan 15 Juli.
"Masih ada tiga kapal lagi yang akan membawa para pemudik menuju Tanjung Perak surabaya, ditambah kapal bantuan dari TNI AL," kata Bobby Mamahit.
Saat ini sedikitnya 1500 calon penumpang yang belum memiliki tiket memadati pelabuhan Trisakti. General Manager Pelindo III Banjarmasin Hengki Jajang Herasmana mengatakan telah mengambil beberapa langkah seperi melokalisir penumpang bertiket dan tidak.
"Kami sudah melokalisir penumpang yang tidak memiliki tiket agr mereka mudah mendapatkan tiket tanpa melalui calo yang harganya sangat tinggi," kata Hengki Jajang Herasmana.
Harga tiket ditangan calo diakui beberapa calon penumpang mancapai 800-900 ribu rupiah, jauh dari harga sesungguhnya yang 400 ribu.
"Saat datang di pelabuhan saya ditawarin harga tiket 850 ribu," kata Nurdianto, calon penumpang asal Banjarbaru.
Belum lagi sulitnya mendapatkan tiket membuat calon penumpang harus rela menginap berhari-hari di lantai terminal. Seperti dialami Sarmini dari Kalimantan Tengah yang harus menginap 5 hari dan Roni dari Balikpapan yang sudah seminggu di pelabuhan.
"Tolong dilaporkan kepada petugas apabila ada calo yang berpraktek di pelabuhan ini," kata Kapolda Kalsel Brigjen Pol Agung Budi Maryoto.
Kepolisian sedikitnya mengerahkan 150 personil dari Polresta Banjarmasin dan Polda Kalsel untuk melakukan pengamanan arus mudik di pelabuhan Trisakti.
Sarmini yang mendapat uang pesangon 2 juta rupaih dri perusahaan tempatnya bekerja hanya tersisa 100 ribu karena habis untuk memenuhi keperluan selama menunggu mendapatkan tiket kapal.