Banjarmasin (ANTARA) - Cabang olahraga atau Cabor dari Kalimantan Selatan (Kalsel) yang lolos pra Pekan Olahraga Nasional (PON) terancam sanksi.
Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi keolahragaan HM Lutfi Saifuddin SSos mengemukakan itu di Banjarmasin, sebelum menemui pengunjukrasa terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (30/8) siang.
Pasalnya, ujar anggota DPRD Kalsel dua periode itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat akan memberi sanksi bagi Cabor yang lolos pra PON ternyata tidak berangkat ke pesta olahraga nasional tersebut.
"Sedangkan Kalsel ada sekitar 20 Cabor yang lolos pra PON XX," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kota Banjarmasin yang juga Plt Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) tingkat provinsi itu.
Sementara pendanaan untuk memberangkatkan Kontingen Kalsel ke PON XX di Papua Tahun 2022 itu, pemerintah provinsi (Pemprov) setempat mengalokasikan tambahan hanya Rp10 miliar, dan sebelumnya Rp7 miliar.
"Dana Rp7 miliar tersebut sebenarnya untuk pembinaan dan persiapan lainnya buat keberangkatan Kontingen Kalsel ke PON XX di Papua Tahun 2022," lanjutnya.
"Mungkinkah dengan dana Rp10 miliar Kalsel bisa memberangkatkan seluruh atlet Cabor yang lolos pra PON. Kita lihat nanti," tegas laki-laki kelahiran Banjarmasin Tahun 1971 itu.
Tapi wakil rakyat Kalsel yang juga Pengurus E-Sport di provinsi yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota tersebut tidak menyebutkan Cabor dari provinsinya yang lolos pra PON XX.
Namun, menurut dia, daripada tidak berangkat lebih baik memberangkatkan seadanya Kontingen Kalsel ke PON XX di "Bumi Cendrawasih" Papua tersebut
"Memberangkatkan Kontingen Kalsel ke PON XX di Bumi Cendrawasih Papua tersebut selain agar tidak kena sanksi total, juga guna menjaga dan mengharum nama daerah kita sendiri," demikian Lutfi Saifuddin.
Cabor Kalsel lolos pra PON terancam sanksi
Selasa, 31 Agustus 2021 5:49 WIB