Banjarmasin (ANTARA) - Dr dr Dharma PTR Maluegha merupakan salah satu dokter senior di Provinsi Kalimantan Selatan dengan keahlian khusus bedah plastik.
Dokter kelahiran Manado 1966 ini sudah mengabdi di Provinsi Kalsel sekitar 25 tahun setelah lulus dari fakultas kedokteran di Universitas Hasanuddin Makasar pada tahun 1995.
"Pertama saya mengabdi di daerah ini di RS Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST), selanjutnya ke RSUD Ulin Banjarmasin dan kini di RSUD Anshari Saleh Banjarmasin," ujar dr Dharma, panggilan akrabnya.
Pria yang sejak masa kecilnya berpindah-pindah mengenyam pendidikan, yakni, pernah SD di Belitar hingga neneruskan di Kota Malang sampai lulus SMP dan pindah lagi ke Kota Surabaya untuk meluluskan tingkat SMA, merasa kini sudah diujung karir, sehingga ingin berbuat bagi tanah air di luar profesi kesehatan yang selama ini digelutinya.
Pemegang magister (S2) kedokteran spesial bedah plastik di Universitas Airlangga Surabaya dan meraih gelar doktor (S3) di Universitas Brawijaya Malang tersebut memutuskan untuk bergabung di Sahabat Indonesia Satu.
Bahkan, dr Dharma didaulat menjadi Ketua Sahabat Indonesia Satu Provinsi Kalimantan Selatan untuk periode 2021--2025.
Dikomunitas para pecinta seni musik ini, dr Dharma yang pernah pula menjadi Ketua Yayasan Suaka Ananda BPost yang bergerak dibidang sosial, salah satunya pernah secara massal menggelar operasi bibir sumbing gratis tersebut, dirinya berkomitmen untuk menebarkan virus cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bagi generasi muda.
Menurut dia, melalui musik dan lagu, setidaknya ada upaya menguatkan generasi muda untuk bisa mencintai negaranya, tanah air tercinta ini, menjaga persatuan dan kesatuan dan Bennika Tunggal Ika serta hidup berdampingan dengan toleransi.
Dia mengaku bersama teman-teman seniman lainnya, dia tergugah untuk bergabung di Sahabat Indonesia Satu, karena sama-sama prihatin pada anak-anak sekarang, yang lebih suka menyanyikan lagu-lagu orang dewasa.
"Kasian mereka kalau sampai kehilangan sejarah bangsa ini, apalagi tidak sampai tahu lagu-lagunya, ini akan kita coba bangkitkan lagi," paparnya.
Menurut dia, bangsa ini sedang terpuruk tidak hanya karena pandemi COVID-19, namun juga moral sebagai anak bangsa yang mulai luntur akan kecintaan terhadap tanah air.
Berdasarkan hal tersebut, Sahabat Indonesia Satu kembali membangkitkan rasa cinta tanah air, dengan sasaran generasi muda, khusus anak-anak pelajar yang akan jadi pewaris negeri ini.
"Sekecil apapun bisa kita berbuat semoga dapat mengarahkan anak-anak kita ke jalan lurus untuk selalu bakti bagi negeri ini, karena masa depan mereka panjang untuk negeri ini agar tetap utuh," paparnya.
Dr Dharma menyatakan, lewat komunitas seni ini, bisa memperkenalkan banyak hal kepada anak-anak akan keindahan, kebhinekaan dan ketoleransian bangsa ini, baik lewat lagu atau pun seni lainnya.
"Jadi kita coba bisa mengambil peran di sini untuk generasi akan datang, kita terbuka semuanya untuk gabung di sini demi Indonesia Satu," tuturnya.