Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Akademisi Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Prof. Dr HM Norsanie Darlan MS PH menyarankan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi memprogramkan lawatan para profesor di Indonesia ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
"Saya kira tidak keliru, kalau profesor dari Indonesia lawatan ke Universitas Al Azhar Kairo, guna memperdalam bidang kajian ilmu masing-masing. Apalagi Universitas Al Azhar, universitas tertua di dunia," katanya saat berada di Banjarmasin, Sabtu.
Guru Besar pada Universitas Palangka Raya (Unpar) tersebut mengemukakan itu sekembali kunjungan dari Universitas Al Azhar Kairo bersama beberapa orang
akademisi perguruan tinggi negeri tertua dan swasta di Kalteng tersebut minggu pertama Juni 2015.
Delegasi atau rombongan akademisi dari "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) Kalteng yang dia pimpin tersebut cukup terkesan saat mengunjungi universitas tertua di dunia itu, ungkap mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) tersebut.
Kesan itu berkaitan pula dengan sejarah Mesir Kuno, dimana tercatat masa kerjaan Firaun dengan piramidanya, serta Sungai Nil yang bukan saja terpanjng di Benua Afrika, tapi juga berhubungan erat dengan kesejarahan Nabi Musa as.
Para akademisi Bumi Isen Mulang atau "Bumi Tambun Bungai" itu akan menjadikan hasil kunjungan ke Universitas Al Azhar Kairo tersebut sebagai materi kuliah, baik di S1 maupun S2 (magister).
Dalam lawatan ke negara yang berada di utara Benua Afrika itu, rombongan akademisi dari Kalteng mendapat sambutan hangat para mahasiswa Indonesia dan Malaysia yang sedang studi di berbagai fakultas pada Universitas Al Azhar tesebut.
Di antara mahasiswa asal Indonesia yang kuliat di "negeri piramida" Mesir tersebut, juga terdapat asal Palangka Raya/Kalteng yang memperdalam ilmu Agama Islam, demikian Norsanie Darlan.