Barabai (ANTARA) - Rumah Sakit H Dhamanhuri Barabai , Kabupaten Hulu Sungai Tengah kekurangan tenaga perawat di ruangan penanganan COVID-19 akibat lonjakan pasien positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur RSHD Barabai, dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama di hadapan para anggota dewan saat rapat Satgas COVID-19 di gedung DPRD setempat, Senin.
Menurut dia, saat ini RS masih banyak kekurangan dalam hal pelayanan dan sarana pra sarana. "Saat zona merah ini ada sekitar 40 sampai 50 pasien COVID-19 yang masuk RS per harinya," katanya.
Sedangkan menurutnya, ketersediaan ruangan khusus pasien COVID-19 hanya sekitar 88 bed dan 86 ruang isolasi biasa yang berada di dua lantai.
Dari dua lantai tempat isolasi tersebut, ketersediaan perawat yang melakukan sift per harinya hanya sekitar 44 orang. "Jadi, satu banding 10, satu perawat melakukan perawatan terhadap 10 pasien," katanya.
Itu pun dikatakannya kalau mereka hadir semua, kadang-kadang sebagian mereka juga tertular dan sedang menjalani isoman. "Dengan kondisi demikian, pelayanan menjadi tidak optimal," katanya.
Selanjutnya, untuk kekurangan tenaga perawat ini pihaknya sudah mendiskusikan dengan Pemkab HST untuk mencarikan solusinya dan Ia berharap ada relawan yang nantinya membantu.
Ia juga menambahkan, rata-rata pasien yang tertular COVID-19 yang masuk RS adalah kondisinya sudah kritis, jadi perlu perawatan yang lebih maksimal.
"Namun dengan kebutuhan sekitar 80 tabung oksigen per hari, alhamdulillah tidak ada pasien yang meninggal gara-gara kekurangan oksigen," katanya.
Kebutuhan tabung oksigen di HST kata dr Nanda masih mencukupi dan dapat terpenuhi.
Dijelaskannya lagi, kebutuhan belanja RSHD per-bulannya dari dana BLUD mencapai Rp 6 sampai 8 miliar. "Persiapan kalau pasien COVID-19 terus meningkat, maka kita sudah komunikasikan dengan Bupati dan pihak keuangan Pemkab agar diberikan dana talangan," tuntasnya.
Baca juga: Ulama harus memberikan suasana sejuk di masa pandemi
Baca juga: Wabup resmikan Jembatan 'Merah Putih' bantuan AA Gym dan Bakrie Amanah
Baca juga: Dari Rp10,1 miliar, realisasi anggaran COVID-19 di HST baru Rp1,2 miliar