Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban), Kalimantan Selatan mengundang Badan Narkotika Nasional (BNN) provinsi setempat untuk melakukan bersih-bersih pejabat hingga para pegawai dari keterlibatan narkotika
"Jadi hari ini saya serta pejabat lainnya melakukan tes urine untuk memastikan tidak ada yang terlibat norkotika," ujar Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin Joni Riadi di Banjarmasin, Selasa.
Tes urine dilaksanakan BNN Kalsel terhadap para pejabat dan pegawai Poliban bertempat di ruang Multimedia kampus Poliban di Banjarmasin, Selasa.
Dijelaskan dia, kegiatan ini menindaklanjuti surat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikkan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbud-Ristek) nomor 3931/01/KP.11.00/2021 tentang permohonan penyampaian laporan pelaksanaan tes urine pegawai.
Sebagaimana langkah dini, ucap Jani Riadi, maka dilakukan deteksi ini, sehingga kampus vokasi terkemuka di provinsi ini bisa dinyatakan benar-benar bersih dari adanya penyalahgunaan narkotika, khususnya di tingkat internal kampus.
"Jadi hasil tes urine hari ini akan kita laporkan ke Sekertaris Dirjen Vokasi, sejauh ini ada 39 orang termasuk saya yang sudah dites," paparnya.
Joni Riadi menyebutkan, para pejabat Poliban yang dites urine mulai dari pejabat direktur, ketua jurusan, ketua Prodi, koordinator dan sub koordinator, ketua senat, ketua satgas dan pejabat lainnya.
"Ini sebagai langkah bersih-bersih juga di kampus kita, jika ada yang terlibat, tentu ada langkah selanjutnya," kata Joni Riadi.
Sebab, kata dia, daerah Banjarmasin dan Kalsel pada umumnya cukup tinggi juga peredaran dan penyalahgunaan narkotika, sehingga tidak mustahil sudah masuk ke dalam kampus, hingga perlu dilakukan bersih-bersih ini.
Koordinator Kasi Dayamas bidang Pencegahan dan Dayamas BNN Kalsel Rakhamadiansyah sangat mengapresiasi atas yang dilaksanakan Poliban untuk menciptakan lingkungan kerja atau lingkungan pendidikan yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.
"BNN samgat memdukung kegiatan ini bisa rutin diselenggarakan," ujarnya.
Menurut dia, penyalahgunaan narkoba saat ini makin meluas hingga ke lembaga pendidikan, hingga semua harus terus waspada dan saling mengingatkan akan bahayanya.
"Jadi deteksi dini harus dilakukan untuk pencegahan, sakah satunya dengan tes urine ini," ujarnya.