Ia mengatakan, Monumen Munggu Raya yang terletak di Desa Sungai Raya Selatan, Kecamatan Sungai Raya tersebut merupakan penanda adanya sebuah peristiwa bersejarah dan bertaraf internasional, karena berkiatan dengan perjanjian yang melibatkan tiga negara.
"Perjanjian yang dilakukan tanggal 2 September 1949 tersebut membuahkan hasil dan akumulasi dari peristiwa di tanggal 17 Mei 1949 hingga memaksa pihak Belanda untuk melakukan perundingan," katanya, dalam keterangan usai mengikuti rapat paripurna DPRD HSS, Rabu (24/2) kemarin.
Dijelaskan dia, pihaknya berharap dengan melakukan renovasi dan mengangkat kembali sejarah melalui monumen tersebut supaya masyarakat juga mengetahui peristiwa 2 September 1949 tersebut, disamping kesejarahan peristiwa di tanggal 17 Mei 1949 dari Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan.
Peletakan batu pertama Monumen Munggu Raya direncanakan 17 Mei mendatang
Baca juga: Wabup HSS : Pelantikan DHR'45 pertama dan satu-satunya di Kalsel
Monumen Munggu Raya di Sungai Raya menjadi monumen penting adanya perjanjian bertaraf internasinal, di mana delegasi dari tiga negara yakni dari Pemerintah Republik Indonesia di bawah pimpinan Mayor Suharjo Hardjowardoyo, Pemerintah Belanda, Belgia serta dari ALRI Divisi IV di bawah pimpinan Haji Hasan Basry.
Renovasi menjadi penting, agar generasi mendatang juga mengetahui peristiwa sejarah, kondisi saat ini ada monumen dan ada rumah sementara belum banyak yang tahu akan latar belakang kesejarahannya, sehingga pihaknya ingin mengangkat kembali agar peristiwa bersejarah tersebut agar dikenal lebih luas.
"Kita telah mengajukan proposal ada pihak ketiga dan sudah mendapat persetujuan, mudah-mudahan pada 17 Mei ini peletakan batu pertama dan dilanjutkan nantinya pada tanggal 2 September nanti dilakukan peresmian, untuk dana yang digunakan sendiri mencapai Rp79 juta," katanya, yang juga ketua DHC 45 Kabupaten HSS.
Adapun Monumen Munggu Raya sendiri berjarak sekitar 10 kilomiter dari pusat Kota Kandangan, atau tepatnya di desa Sungai Raya Selatan, Kecamatan Sungai Raya, berlokasi berdirinya di Pemancar Stasiun Transmisi TVRI Kalsel.
Monumen ini merupakan peninggalan bersejarah dari Divisi IV ALRI yang dikenal sebagai "Tugu Munggu Raya", tugu ini penanda bahwa pada tanggal 2 September 1949 telah dilaksanakan pertemuan antara delegasi dari tiga negara.
Baca juga: Sepanjang sejarah napak tilas di HSS tahun 2019 terheboh
Dari hasil pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan bahwa tentara gerilya di Kalimantan telah diresmikan dan diakui menjadi Tentara Nasional Indonesia, dan H Hasan Basry diangkat sebagai Panglima Divisi saat itu.
Pada pertemuan itu juga dihasilkan kesepakatan antara militer Belanda dan pasukan gerilya telah menghentikan permusuhan namun cara pelaksanaannya akan diatur secara sendiri-sendiri.
Sedangkan pada point ketiga dalam pertemuan ini, ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan masih tidak di akui, namun akan terus dilakukan pertemuan selanjutnya untuk membahas hal tersebut
Selama ini, Tugu Munggu Raya biasanya ramai dilakukan kunjungan oleh pemerhati sejarah atau pada saat peringatan hari kemerdekaan rakyat Kalimantan atau yang lebih dikenal Proklamasi Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan yang diperingati secara rutin pada pada tanggal 17 Mei.