Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Polisi Republik Indonesia hingga 2014 telah memberikan pelatihan bersertifikat kepada 220.572 anggota Satuan Pengamanan (Satpam) di seluruh Indonesia.
Dengan demikian terdapat tambahan kekuatan sebesar 4,04 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 211.994 orang, kata Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Irhami Ridjani, Selasa.
Hal tersebut dikatakannya saat menjadi Irup dan membacakan sambutan Kapolri Jenderal Sutarman, pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-34 Satuan Pengamanan (Satpam), di Kotabaru.
Berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kompetensi personel Satpam, melalui pemberian pelatihan untuk melakukan tindakan kepolisian terbatas, menjaga keselamatan dan memelihara keamanan lingkungan kerja.
Serta kursus spesialisasi di bidang industrial security, baik pada jenjang Gada Pratama, Gada Madya, maupun Gada Utama, telah mampu membentuk personel � personel.
Satpam yang unggul, kata Kapolri dalam sambutanya, dengan penguasaan berbagai jenis kemampuan, mulai dari kemampuan dasar, menengah, hingga manajerial.
Selama kurun waktu 34 tahun berkiprah, Polri melihat Satuan Pengamanan telah mampu menampilkan kinerja secara baik, khususnya dalam membantu Polri membina Kamtibmas, menegakkan aturan hukum yang berlaku, serta menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan pada tempatnya bertugas.
Melalui kewenangan Kepolisian terbatas yang dimiliki, para personel Satpam telah berperan aktif dalam mengamankan pelaku kejahatan, memberikan informasi terkait tindak pidana ataupun gangguan kamtibmas lainnya, serta melaksanakan patroli guna menjamin terciptanya rasa aman di lingkungan kerjanya.
Disadari bersama, bahwa ke depan, tantangan tugas yang akan dihadapi Polri tidaklah mudah. Pemerintahan memiliki program prioritas pertama, berupaya menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
Sebagai subsistem pemerintahan, Polri mengemban tanggung jawab untuk mengawal program dan kebijakan pemerintah tersebut, melalui berbagai upaya Kepolisian yang bersifat strategis.
Kapolri mengaskan melalui sambutanya, disadari bahwa Polri tidak dapat bekerja sendiri. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, melalui jalinan kemitraan yang kokoh dan bersinergi, demi terpeliharanya situasi kamtibmas yang kondusif, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman dalam melakukan aktivitasnya sehari � hari, termasuk di lingkungan tempatnya bekerja.
Pada konteks inilah, kehadiran Satpam diharapkan mampu mendukung upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama pada area tugasnya, yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel, informasi, serta pengamanan teknis lainnya.
Guna mengoptimalkan pelaksanaan tugas Satpam dalam mengimplementasikan sistem manajemen pengamanan di tempatnya bekerja, tentunya diperlukan peningkatan kapasitas para personelnya, melalui penyempurnaan jenis serta mutu pelatihan yang diselenggarakan oleh Polri, maupun Badan Usaha Jasa Pengamanan yang telah memperoleh izin operasional dari Polri.
Integritas anggota Satpam juga perlu mendapatkan perhatian, melalui pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Polri bersama dengan Badan Usaha Jasa Pengamanan secara melekat dan terstruktur.
Dengan kemampuan teknis yang dimiliki, ditunjang jiwa integritas yang tinggi, diharapkan seluruh personel Satpam akan dapat melaksanakan tugasnya secara baik dan profesional.