Banda Aceh (ANTARA) - Jurnalis Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Azhari meluncurkan buku autobiografi mengenai perjalanan dan pengalaman hidup yang meliput berbagai peristiwa di Provinsi Aceh, termasuk tsunami dahsyat pada 26 Desember 2004.
Peluncur buku berjudul Terlahir Sebagai Jurnalis Antara berlangsung di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh di Banda Aceh, Sabtu.
Baca juga: ANTARA gelar pelatihan jurnalistik bagi LPM di AHC
Peluncuran buku dihadiri Penjabat Wali Kota Banda Aceh Almunizal Kamal, kalangan wartawan dan pimpinan media massa, pengurus organisasi kewartawanan, akademisi, serta undangan lainnya.
Azhari mulai bergabung di LKBN ANTARA sejak September 1997. Selain sebagai wartawan, putra dari Aceh tersebut juga pernah mengemban jabatan Kepala Biro Jambi, Kepala Biro Sumatera Barat, Kepala Biro Aceh, Pelaksana Tugas Sekretaris Perum LKBN ANTARA, serta Kepala Biro Sumatera Utara sejak November 2023 hingga sekarang.
Azhari mengatakan buku tersebut merupakan catatan perjalanan dan pengalaman sebagai pewarta LKBN ANTARA Aceh sejak 1997 hingga sekarang. Dalam rentang waktu tersebut, berbagai peristiwa penting nasional terekam dalam pemberitaan di LKBN ANTARA.
"Buku ini berjudul Terlahir Sebagai Jurnalis ANTARA ini ditulis atas dorongan dari beberapa kerabat yang menilai pentingnya pengalaman seorang jurnalis dibukukan, sehingga menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama mereka yang menggeluti profesi wartawan," katanya.
Baca juga: Dirkeu: ANTARA Business Forum 2024 himpun kekuatan ekonomi daerah
Melalui buku tersebut, Azhari menuangkan mulai dirinya bergabung dengan LKBN ANTARA pada masa orde baru, konflik bersenjata di Aceh, bencana alam gempa dan tsunami 26 Desember 2004, proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh disertai perdamaian Aceh, hingga pandemi COVID-19.
Ada berbagai peristiwa penting yang diliput Azhari, di antaranya tuntutan reformasi 1998 di Provinsi Aceh. Kemudian aksi menuntut referendum Aceh. Tuntutan referendum tersebut menjadi momentum penting saat terjadi ketidakstabilan politik nasional pada era reformasi.
"Selain itu, saya juga meliputi beberapa peristiwa penting pada masa konflik Aceh seperti Simpang KKA, Krueng Arakundo, Tragedi Beutong Ateuh, hingga proses perdamaian Aceh," kata Azhari menyebutkan.
Azhari juga mengisahkan bencana 26 Desember 2004. Pada bencana gempa disusul tsunami tersebut. Azhari ikut menjadi korban dan sebagian besar keluarga dekat hilang serta rumah orang tuanya di Gampong Lampoh Daya, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, rata dengan tanah.
"Autobiografi tersebut saya tulis bagaimana militansi dan independen seorang jurnalis pada saat keamanan tidak kondusif dan ikut menjadi korban bencana gempa disusul tsunami 26 Desember 2024," ungkap Azhari.
Baca juga: Pewarta ANTARA wakili Kodim HSU-BLG sabet juara 3 LKJ TMMD ke-120
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jurnalis ANTARA luncurkan autobiografi liputan di Aceh