Banjarmasin (ANTARA) - Seorang pemuka masyarakat Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan Mohammad Ilmi Muhran menyarankan, untuk mengatasi permasalahan penyaluran bantuan bagi warga yang terdampak bencana banjir pada kawasan Pegunungan Meratus menggunakan pesawat helikopter.
Pensiunan guru agama yang berusia 61 tahun itu, menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Senin mengingat kawasan permukiman penduduk yang sebagian merupakan komunitas masyarakat terasing pada kawasan terpencil pedalaman Meratus.
Pasalnya dengan menggunakan angkutan darat seperti sepeda motor sulit terjangkau, apalagi pakai mobil tidak memungkinkan ke daerah-daerah terpencil Meratus tersebut, karena selain jalan tertutup tanah longsor, juga medan yang berat, ujar kakek dari empat cucu tersebut.
"Oleh sebab itu, satu-satunya cara agar memperlancar penyaluran bantuan buat korban banjir di pedalaman terpencil Meratus tersebut, pemerintah harus menggunakan helikopter," sarannya melalui telepon seluler atau "hand phone" (HP).
"Kalau saat memantau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel atau provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dengan luas wilayah lebih kurang 37,5 juta hektare hampir tiap hari helikopter terbang di atas Meratus. Tetapi ketika bencana banjir kali ini belum terlihat helikopter patroli di udara," ujarnya.
Padahal warga masyarakat yang tinggal di daerah terpencil Pegunungan Meratus yang juga terdampak bencana banjir sangat membutuhkan bantuan, karena perekonomian mereka ikut pula lumpuh akibat bencana banjir, lanjutnya.
"Memang tampaknya rencana bantuan sembako dan keperluan lain buat warga yang di daerah terpencil Meratus tersebut cukup banyak, tetapi tidak bisa sampai ke tempat kejadian perkara (TKP) karena medan yang sulit terjangkau," ungkapnya.
"Deretan mobil atau truk lebih kurang enam kilometer atau dari Kampung Baru, Kecamatan Batu Benawa sampai Burubatung Kecamatan Hantakan, HST yang membawa barang bantuan buat warga pedalaman Meratus yang terdampak bencana banjir," demikian Muhran.