Banjarmasin (ANTARA) - DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui Komisi IV menyatakan sudah menyampaikan perasaan hati para guru honorer ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Noorlatifah di Banjarmasin, Jumat, Kemendikbud RI memberi perhatian terhadap curahan hati para guru honorer di Banjarmasin melalui pihaknya di legislatif yang berkunjung ke kantor Kemendikbud RI di Jakarta, pekan lalu.
"Curahan hati para guru honorer yang kami sampaikan tentunya terkait kesejahteraan, apalagi menghadapi pandemi COVID-19 ini, makin berat bagi ekonomi mereka," ujar Lala, panggilan akrabnya.
Sebagaimana diketahui, ujarnya, upah guru honorer di Kota Banjarmasin terbilang rendah, meski sudah disetujui kenaikannya pada tahun 2021, namun masih jauh dibandingkan upah minimum kota (UMK).
Pasalnya, ungkap Lala, upah guru honorer di Banjarmasin saat ini sebesar Rp1 juta per bulannya dinaikan rencananya tahun depan Rp200 ribu, itu pun bagi yang terdata di sekolah negeri.
"Hanya sekitar 1.500 guru honorer saja yang mendapatkan upah seperti itu, berapa banyak lagi yang dibawah itu, apalagi di sekolah swasta," paparnya.
Karenanya, kata Lala, pihaknya berupaya menggali informasi ke Kemendikbud, dengan harapan ada tambahan bantuan kesejahteraan dari APBN.
"Dan informasinya ada, seperti program subsidi gaji bagi guru honorer dari Kemendikbud, bahkan ada bantuan di masa pandemi COVID-19 ini," kata Lala.
Menurut dia, pemerintah kota melalui dinas pendidikan harus betul-betul bisa mengupayakan program-program ini diketahui para guru honorer, hingga tidak ada yang ketinggalan yang berhak.
"Apalagi sampai tidak tahu guru-guru honorer kita akan program-program, jangan sampai itu, harus gerakkan maksimal sosialisasi bahkan kalau perlu buat pelatihan atau seminar bagi guru honorer terkait adanya kesejahteraan bagi mereka," paparnya.
Lala menyebutkan, program kesejahteraan bagi guru honorer ini seperti ditingkatkan pemerintah pusat tahun depan, selain akan adanya pengangkatan sejuta guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), ada juga semacam guru kontrak.
"Jadi hal-hal semacam ini harus diperhatikan betul sampai informasinya ke para guru honorer, bahkan syarat detailnya, dibantu agar bisa juga menguasai teknologi saat ini, sebab semuanya serba daring saat ini," ujarnya.