Banjarmasin (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan menyatakan di Banjarmasin pada Senin petang bahwa jumlah kasus COVID-19 di provinsi itu kembali bertambah sebanyak 141 orang sehingga jumlah totalnya naik menjadi 9.423 orang.
Penambahan tersebut berasal dari Tanah Laut sebanyak lima orang, Kabupaten Banjar tiga orang, Tapin 12 orang, Hulu Sungai Utara (HSU) sembilan orang, Balangan 79 orang, Kota Banjarmasin tiga orang dan Banjarbaru 30 orang.
Sedangkan pasien sembuh juga bertambah sebanyak 81 orang, sehingga total pasien yang sembuh mencapai 7.491 orang atau 79.5 persen dari total kasus sebanyak 9.423.
Sedangkan pasien yang dirawat sebanyak 1.540 orang dan meninggal dunia 392 orang. Sementara yang dinyatakan suspek mencapai 781 orang.
Sementara itu guna mengatasi masih tingginya penambahan kasus COVID-19 Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor telah menetapkan berbagai program, di antaranya selain melakukan tes usap massal dan juga membagikan satu juta masker.
Menurut gubernur, dalam rangka menekan angka penularan COVID-19 di berbagai daerah itu Pemprov Kalsel menganggarkan pembuatan satu juta masker untuk warga di 13 kabupaten dan kota.
Selain untuk menekan angka penularan COVID-19, pembuatan masker juga sebagai upaya untuk membangkitkan kembali UMKM di Kalsel yang terdampak pandemi COVID-19.
"Jumlah satu juta masker, tentu saja masih kurang untuk dibagikan ke warga Kalsel yang kini jumlah 4 juta jiwa lebih, namun kekurangan tersebut akan dipenuhi oleh berbagai pihak, termasuk kepolisian, perusahaan swasta dan lainnya," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Banjarmasin memastikan tidak mengendorkan kewaspadaan terhadap penularan COVID-19 meski 37 kelurahan sudah zona hijau atau tidak ada lagi penambahan kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan, dari 52 kelurahan di kota ini, sisa zona merah COVID-19 tinggal di enam kelurahan dan sembilan kelurahan sudah beralih ke zona kuning.
"Zona merahnya sudah berkurang, kuning yang semakin banyak. Kondisi seperti ini bisa saja nanti berubah arahnya, bisa bertambah lagi, ini sangat tergantung dengan perilaku masyarakat kita untuk menaati protokol kesehatan," katanya.
Untuk itu, pihaknya perlu mengedukasi masyarakat terus agar tidak henti dan jangan sampai bosan disiplin dalam memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun.
"Kita berharap bisa mempertahankan zonasi yang sudah membaik saat ini tidak lagi menjadi merah semuanya," demikian Machli Riyadi.