Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan pada Jumat (4/9), untuk memastikan sarana prasarana infrastruktur transportasi di kedua provinsi telah menerapkan protokol kesehatan juga seluruh program kerja tetap berjalan dengan baik.
“Kita harus tinjau langsung kondisi lapangan agar dapat mengetahui apa yang harus dilakukan. Sehingga kita dapat menentukan langkah-langkah apa saja ke depan agar tepat sasaran dan efisien. Serta mendengar masukan yang ada di daerah,” ujar Menhub Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Ia meninjau prasarana dan sarana di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda dan dilanjutkan dengan rapat koordinasi bersama Unit Penyelenggara Transportasi (UPT) Udara di Samarinda.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Menhub menekankan kepada seluruh UPT agar menerapkan dan mengutamakan protokol kesehatan.
“Saya berpesan kepada seluruh UPT untuk selalu menerapkan dan mengutamakan protokol kesehatan, kita harus menerapkan hal tersebut untuk kesehatan kita semua dan memutus rantai penyebaran COVID-19,” katanya.
Dalam tinjauannya, Budi mengunjungi Bandara Bersujud di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. Menhub Budi mengatakan bahwa Bandara APT Pranoto dari tahun 2020 hingga 3 tahun ke depan akan melakukan pemeliharaan untuk melanjutkan pembangunan pagar pengamanan sisi udara, rekondisi dan instalisasi kembali air bersih, pengadaan perlengkapan watchroom dan studi sistem drainase dan perkerasan (RTT).
Sebagai informasi Bandara APT Pranoto mempunyai panjang landas pacu 2.250 meter x 45 meter, apron 300 meter x 123 meter, taxiway 173 meter x 23 meter dengan luas gedung terminal 12.700 meter persegi mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun dan pada 2019 sudah melayani 1,1 juta penumpang per tahun.
Lebih lanjut, Menhub Budi memerintahkan Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto untuk melakukan pemantauan terhadap program padat karya di Kalimantan Timur dan Selatan. Program padat karya dilakukan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar apalagi saat pandemi COVID-19.
Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan salah satu kebijakan pembangunan infrastruktur TA 2021 untuk mempercepat pemulihan ekonomi yaitu dengan optimalisasi kegiatan yang menggunakan metode padat karya, antara lain pemeliharaan dan pembangunan terminal, bandara, pelabuhan, jalur kereta api, dan fasilitas keselamatan transportasi.