Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Edi Santoso menyarankan pemerintah meningkatkan sosialisasi protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 melalui media sosial (medsos).
"Perlu strategi memanfaatkan media sosial untuk sosialisasi protokol kesehatan pada normal baru," kata Koordinator Program Studi Magister Ilmu Komunikasi itu di Purwokerto, Banyumas, Jumat.
"Sosialisasi bisa menggunakan semua jalur komunikasi baik yang bermedia atau jalur komunitas, namun karena pada saat ini penggunaan media sosial telah menjadi keseharian bagi sebagian kalangan maka sosialisasi melalui medsos bisa menjadi salah satu pilihan," ia menambahkan.
Ia mengemukakan pentingnya menyesuaikan isi pesan dan penggunaan media dalam sosialisasi protokol pencegahan COVID-19 dengan sasaran sosialisasi.
"Misal kalau kita hendak menyasar generasi muda, maka media sosial menjadi pilihan yang tepat," katanya.
Ia juga menjelaskan karakter khas media sosial yang bisa mendukung efektivitas program sosialisasi.
"Di media sosial kita bisa mendorong partisipasi, maka ada istilah pelibatan sehingga memang perlu melibatkan dan bekerja sama dengan sejumlah pihak, intinya semua pihak harus ikut andil dalam menyebarluaskan informasi," katanya.
Anggota Departemen Kebencanaan Sosial dan Kesehatan Pusat Mitigasi Bencana Universitas Jenderal Soedirman Arif Imam Hidayat mengatakan disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan sangat penting dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.
Ia mendorong masyarakat tetap berkarya sambil beradaptasi dengan kebiasaan baru menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat di luar rumah, rajin cuci tangan, menjaga jarak fisik, menerapkan etika batuk dan bersin, serta tidak berkerumun.
"Beraktivitas pada normal baru bukan berarti sudah kembali ke fase normal seperti sebelum pandemi, normal baru berarti dapat kembali beraktivitas dengan diimbangi protokol kesehatan yang ketat dan dalam menjalani aktivitas perlu tetap mempertimbangkan risiko dan manfaat dengan baik dan bijaksana," katanya.