Oleh Syamsuddin Hasan
Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan H Asmara Yanto mengharapkan, kecelakaan kerja dalam pembangunan flyover atau jembatan layang di Banjarmasin jangan sampai terulang.
"Peristiwa yang terjadi kemaren (22/2) yang hampir merenggut nyawa manusia, hendaknya jadi pelajaran dan peringatan terakhir bagi pelaksana proyek flyover tersebut," ujarnya di Banjarmasin, Minggu.
Kejadian itu sekitar pukul 15.30 Wita, patahnya crane sepanjang 17 meter yang berkampuan daya angkat 15 ton, mengenai Arbain, yang sedang lewat kawasan flyover tersebut.
Untung kejadian itu tidak merenggut nyawa Arbain yang sedang berboncengan dengan istrinya naik sepeda motor Honda Supra, kecuali kendaraannya yang mengalami kerusakan.
"Seingat saya, kalau tidak keliru ada dua kejadian selama pelaksanaan pembangunan flyover di Jalan A Yani Km3,5 - Km4 Banjarmasin itu, namun tidak sempat merenggut nyawa," ungkapnya.
Dari pengalaman terdaulu, lanjut anggota DPRD Kalsel dua periode dari Partai Bintang Reformasi (PBR) itu, pemborong atau pelaksana proyek flyover agar lebih waspada dan berhati-hati lagi.
"Kehati-hatian itu termasuk dalam pengecekan penyediaan alat kelengkapan kerja atau sarana dan prasarana untuk pelaksanaan proyek," pinta politisi PBR yang kembali mencalon anggota DPRD Kalsel melalui Partai Hanura pada Pemilu 2014.
Sebagai contoh patahnya crane saat melaksanakan pekerjaan, mungkin saja karena ketidak tahanan lagi alat penunjang kerja tersebut, dan lalai melakukan pengecekan.
Mengenai kecelakaan yang menimpa pengendara seperda motor di jalan dekat pembangunan flyover tersebut, menurut wakil rakyat yang menyandang gelar sarjana hukum itu, pimpinan proyek dan atau kontraktor harus bertanggungjawab.
"Pimpinan proyek atau kontraktor flyover tidak bisa lepas tanggungjawab atas kejadian/kecelakaan terhadap masyarakat umum itu, walau bukan karena kesengajaan," tandas anggota Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi ketenaga kerjaan.
"Sedangkan mengenai dugaan kelalain, itu ranah penegak hukum, untuk menindak lanjuti. Namun sebagai wakil rakyat, kita berharap, kasus tersebut agar diusut tuntas, sehingga memberi pembelajaran yang berharga," demikian Asmara.
Di Banjarmasin yang mendapat julukan kota seribu sungai, kini sedang pelaksanaan pembangunan flyover guna mengurangi kemacetan arus lalu lintas di ibu kota provinsi tersebut.
Pembangunan flyover dengan bentang 400 meter itu diharapkan rampung dalam tahun 2014 atau lebih cepat satu tahun dari rencana semula, yang ditargetkan selesai 2015.