Banjarbaru (ANTARA) - Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian membagikan 500 botol cairan disinfektan ke petani binaannya dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona.
"Setiap minggu kami bagikan 500 botol yang per botolnya berisi satu liter. Selain untuk petani, masyarakat di sekitar kantor Balittra juga kami berikan," kata Kepala Balittra Hendri Sosiawan di Banjarbaru, Jumat.
Disinfektan yang dibagikanhasil buatan tim Laboratorium Balittra yang diketuai Dr Arifin Fahmi sebagai Ahli Kimia Tanah. Sehingga Hendri menjamin bahannya aman sepanjang mengikuti aturan dari petunjuk penggunaannya.
Untuk memberikan contoh, tim Balittra melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke tempat-tempat ibadah seperti masjid dan mushalla yang ada sekitar kantor Balittra Jumat siang.
"Disinfektan disemprotkan ke benda-benda sekitar tempat tinggal yang sering tersentuh oleh manusia. Seperti gagang pintu dan jendela, meja kursi dan sebagainya," jelasnya.
Hendri mengungkapkan jika masyarakat petani mendapat perhatian khusus dari pihaknya, mengingat pentingnya menjaga stabilitas produksi pangan Indonesia di tengah wabah Covid-19.
"Kalau petani sampai terpapar virus corona, tidak bisa dibayangkan efeknya bagi produksi pangan. Siapa lagi yang akan menanam padi dan sebagainya jika petani sakit," ujarnya.
Untuk itulah, petani terus diberikan edukasi agar menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat sehingga mencegah dari potensi terjangkit virus mematikan tersebut.
Adapun dalam upaya mengantisipasi dampak pandemi virus corona, tambah Hendri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menerbitkan surat edaran yang harus dilaksanakan seluruh satuan kerja di bawahnya.
Di antaranya pelaksanaan jaringan pengaman sosial dalam bentuk kegiatan pembangunan pertanian melalui padat karya tunai dan fasilitas penyediaan bahan pangan murah.
Kemudian dukungan terhadap perusahaan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan usaha ekonomi informal di sektor pertanian agar mereka bisa terhindar dari kebangkrutan dan tidak terjadi pemutusan hubungan kerja.
"Mari kita berdoa dan tentunya mendukung anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan membatasi interaksi sosial sehingga mata rantai virus corona dapat diputus dan masyarakat termasuk kelompok petani bisa beraktivitas lagi seperti sedia kala," pungkas Hendri.