Banjarbaru (ANTARA) - Program Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Peduli menyasar buruh tani yang terdampak pandemi COVID-19 untuk dibantu paket sembako.
Melalui Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 150 paket sembako dibagikan ke buruh tani setempat serta kelompok masyarakat lainnya yang turut terdampak, seperti tenaga harian lepas, pengemudi ojek, dan pemulung.
Baca juga: Budidaya kelapa sawit di lahan ramah lingkungan
"Sumbangan sukarela ASN di lingkup Balitbangtan ini mudah-mudahan menjadi kontribusi kita untuk mengurangi beban saudara-saudara yang terdampak langsung secara finansial akibat virus corona," kata Kepala Balitbangtan Kementerian Pertanian Fadjry Djufry kepada ANTARA, Minggu.
Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Husnain berharap, aksi tersebut menggugah banyak pihak agar membantu warga sekitar yang rentan secara ekonomi dan pangan terdampak pandemi COVID-19.
"Momen Ramadhan ini saat yang tepat untuk berbagi kepada sesama. Mudah-mudahan apa yang telah kami salurkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Program Balitbangtan Peduli dilaksanakan sejak April hingga Mei 2020.
Kepala Balittra Hendri Sosiawan mengungkapkan secara total pihaknya telah menyerahkan bantuan sembako sekitar 300 paket dalam dua kali pembagian.
Sebelumnya, Balittra juga sudah membagikan 500 botol cairan disinfektan ke petani binaan.
“Setiap minggu kami bagikan 500 botol yang per botolnya berisi satu liter. Selain untuk petani, masyarakat di sekitar kantor Balittra juga kami berikan,” ujarnya.
Respons penerima bantuan pun positif, terlihat dari wajah berseri-seri hingga menangis haru ketika menerima paket yang berisi beras, gula, minyak goreng, teh, dan kurma tersebut.
Baca juga: Balitbangtan kembangkan "Si Katam Terpadu" di lahan rawa
Seorang penerima bantuan yang sehari-hari menjadi tukang sol sepatu di Jalan Kebun Karet, Kelurahan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Agus, berterima kasih atas bantuan tersebut.
Ia mengaku pendapatannya turun drastis karena pandemi corona.
“Biasanya sehari ada aja 5-8 orang yang datang ke saya. Sekarang dua orang aja itu sudah banyak. Alhamdulillah dapat sembako, bisa untuk makan dan memenuhi kebutuhan Ramadhan," tuturnya.