Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menyinggung mengenai normalisasi sungai usai dirinya meninjau banjir di beberapa titik banjir di Jakarta pada Kamis.
Menurut Anies, banjir tetap saja terjadi di daerah yang sudah dilakukan normalisasi seperti di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," ujar mantan Menteri Pendidikan tersebut.
Anies menyebutkan banjir Jakarta harus diselesaikan secara lebih "nyata" dengan mengendalikan air dari daerah hulu, seperti membangun kolam-kolam pengontrol air.
"Pengendalian air di kawasan hulu dengan membangun dam, waduk, embung, sehingga ada kolam-kolam retensi untuk mengontrol, mengendalikan, volume air yang bergerak ke arah hilir," kata Anies.
Anies meyakini dengan cara seperti itu, masalah banjir Jakarta bisa diatasi.
"Tapi itu semua kan kewenangannya di pusat ya. Jadi kita lihat nanti pemerintah pusat," ucap dia.
Pemprov DKI, tambah Anies, saat ini sedang fokus menyelamatkan warga yang menjadi korban banjir.
"Bagi kami saat ini di Jakarta, fokusnya adalah memastikan keselamatan warga, memastikan bahwa pelayanan terjamin. Dan bagi semua warga yang terdampak, kami akan bantu semaksimal mungkin," ucap Anies.
Diketahui, akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, menyebabkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Posko banjir Jakarta mencatat hingga Rabu (1/1) malam pukul 19.00 WIB jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai angka 31.232 orang yang berasal dari 158 kelurahan.
Pemprov DKI Jakarta menurunkan 120 ribu petugas untuk menanggulangi banjir tersebut.
Para pengungsi umumnya membutuhkan makanan, air bersih, selimut dan karpet.