Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan, sebanyak
815 warga Jakarta Barat mengungsi di sejumlah kelurahan akibat rumahnya terdampak banjir dengan ketinggian air hingga 100 sentimeter (cm) atau satu meter.
"Informasi genangan saat ini ada di 64 RT," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, M Insyaf di Jakarta, Rabu.
Pada Rabu hingga pukul 09.00 WIB, 64 RT terdampak banjir di Jakarta Barat atau 0,21 persen dari total 30.470 RT di seluruh DKI.
BPBD DKI mencatat dari 815 jiwa pengungsi itu, sebanyak 234 Kepala Keluarga (KK) atau 743 jiwa adalah warga yang terdampak banjir di Kelurahan Tegal Alur.
Mereka mengungsi di 11 lokasi, yakni di Rusunawa Binaan Tegal Alur, Mushala Al-Hidayah, Belakang Bubur Olo-Olo, RPTRA Alur Anggrek dan Masjid Darurohman.
Selain itu, di Majlis Taklim Al-Hikmah, RPTRA Kemuning, Majlis Taklim Durrotul Abiddin, Mushala Al-Ikhlas, Masjid Nurul Hidayat dan Majelis Nurul Husna.
Ia mengungkapkan ketinggian air mencapai 40-100 sentimeter di 31 RT. "Penyebabnya curah hujan tinggi, rob dan luapan Kali Semongol," ucapnya.
Kemudian di Kelurahan Kamal dengan ketinggian air 40-50 sentimeter melanda 12 RT yang dipicu curah hujan tinggi, rob dan luapan Kali Semongol.
Selanjutnya di Kelurahan Cengkareng Barat dengan ketinggian air 50 sentimeter melanda 13 RT yang disebabkan curah hujan tinggi.
Adapun jumlah pengungsi di dua kelurahan itu mencapai 22 KK atau 72 jiwa yang mengungsi di Mushala Al-Hidayah RT 07 RW 10.
Sedangkan di Kelurahan Kapuk, Cengkareng, dengan genangan ada di delapan RT akibat curah hujan tinggi.
"Kondisi genangan sedang ditangani oleh Dinas SDA, Damkar dan PPSU Kelurahan yang ditargetkan akan surut dalam waktu cepat," katanya.