Oleh Ulul Maskuriah
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Siswa di Pusat Layanan Autis Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan membludak sehingga terpaksa pengelola tidak bisa menampung sebagian siswa yang akan mendapatkan pelayanan gratis di pusat autis tersebut.
Kepala Pusat Layanan Autis (PLA), Bustaniah di Banjarmasin, Kamis mengungkapkan, masih terbatasnya ruangan, membuat pihak sekolah terpaksa tidak bisa menampung sebagian anak yang telah mendaftar.
"Jadi terpaksa sebanyak 18 anak berkebutuhan khusus, kini menjadi daftar tunggu untuk masuk di PLA ini," katanya.
PLA yang berlokasi di kawasan Komplek Perdagangan Kayutangi Banjarmasin, baru dibuka pada Agustus 2013, namun sudah banyak orangtua yang memiliki anak autis mendaftar untuk bisa mendapatkan pelayanan.
Namun karena masih keterbatasan ruang dan fasilitas penunjang, pihak pengelola tidak bisa menampung semua permintaan, saat ini hanya menerima 40 siswa yang dilayani 16 tenaga pengajar atau terapis.
Pengelola PLA tidak memungut pembayaran kepada orangtua siswa karena sudah mendapat bantuan pemerintah pusat melalui dana APBN pada tahun pertama, dan operasional diambil dari APBD Kalsel.
Siswa yang akan masuk harus melalui tahap seleksi terlebih dulu untuk mengetahui apakah anak benar-benar menderiat autis atau tidak, dan bila dinilai positif, dipelajari apa yang diperlukan anak dalam pelayanan ini.
"Kita prioritaskan anak usia sekolah, tapi tidak menutup kesempatan bagi prasekolah atau yang berusia di bawah 17 tahun," kata Bustaniah.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, Ngadimun mengatakan PLA ini merupakan yang kedua dibangun di Indonesia setelah PLA Malang yang baru saja diresmikan.
Rencananya, PLA milik Pemrpov Kalsel pertama di Kalimantan ini diresmikan awal 2014, setelah semua bangunan gedung dan fasilitas pendukungnya selesai dan benar-benar siap dioperasikan.
PLA ini dibangun dengan biaya APBN senilai Rp3,4 miliar plus biaya operasional Rp1 miliar serta dilengkapi peralatan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sedangkan lahan adalah milik Pemerintah Provinsi Kalsel.
PLA juga akan dilengkapi fasilitas antara lain ruang tunggu orangtua siswa dan aula pertemuan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, Amka menambahkan, PLA ini merupakan jenjang bagi siswa memasuki sekolah umum.
Siswa yang mendapat rekomendasi, akan masuk kelas inklusif, itu sebabnya, pengelola memprioritaskan menerima bagi anak-anak usia sekolah, terutama usia sekolah dasar.
Saat ini sejumlah anak berkebutuhan khusus ini ditampung sebagian sekolah di Kota Banjarmasin.