Banjarbaru (ANTARA) - Pasukan Brimob bawah kendali operasi (BKO) Papua kembali ke Kalimantan Selatan (Kalsel) setelah
selama kurang lebih tiga bulan menambah kekuatan pengamanan di provinsi paling timur Indonesia itu.
"Alhamdulillah sebanyak 250 personel Brimob Polda Kalsel yang telah selesai melaksanakan BKO ke Polda Papua kembali dengan kondisi sehat dan prima," terang Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani di Banjarbaru, Minggu (15/12).
Kedatangan pasukan Brimob itupun disambut langsung oleh Kapolda dengan gelaran upacara penyambutan di Terminal Kargo Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru.
Baca juga: Wakapolda ingatkan Brimob tetap bersinergi dengan TNI
Yazid memberikan apresiasi tinggi atas suksesnya tugas Operasi Aman Nusa I pengamanan unjuk rasa di wilayah hukum Polda Papua yang telah dilakukan pasukannya itu.
Menurut dia, banyak prestasi yang telah diraih personel Brimob Kalsel dan yang paling membanggakannya adalah tidak adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan selama di tempat tugas.
"Hasil evaluasi, tidak ada laporan pelanggaran yang dilakukan. Semuanya berjalan lancar dan yang terpenting lagi anggota kembali dengan selamat tanpa kurang satu apapun," tutur jenderal bintang dua itu.
Untuk tantangan tugas ke depan, Brimob Kalsel sudah dinanti tugas operasi pengamanan Pilkada Kalimantan Selatan tahun 2020. Oleh karena itu, Kapolda meminta kepada personel yang baru saja selesai melaksanakan tugas di Papua agar tidak larut dalam kegembiraan yang berlebihan.
"Tingkatkan terus kemampuan sesuai dengan motto tiada hari tanpa latihan. Karena bagi Brimob, sekali melangkah pantang menyerah, sekali tampil harus berhasil dengan semangat jiwa ragaku demi kemanusiaan," pungkas Kapolda.
Baca juga: Wakapolda minta Brimob BKO Papua selalu waspada
Sementara Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel Kombes Pol Ardiansyah Daulay kepada ANTARA menuturkan, total ada 350 personelnya bertugas BKO di Papua. Untuk sisa 100 personel, masih di Kabupaten Nabire Papua dan rencananya juga kembali ke Kalsel pada 31 Desember 2019 mendatang.
"Kami mohon doa kepada masyarakat Kalsel agar personel yang masih tinggal di Papua bisa diberikan keselamatan dan sehat tanpa kurang satu apapun hingga nanti kembali lengkap semua," kata Daulay.