Banjarbaru (ANTARA) - Ikan Gabus yang dikenal masyarakat Banjar dengan sebutan iwak Haruan menjadi salah satu pendorong laju inflasi di Kalimantan Selatan dengan andil inflasi tertinggi dibandingkan komoditas lain di bulan November.
"Selain ikan gabus, komoditas lain dengan andil inflasi tertinggi adalah daging ayam ras, ikan nila, telur ayam ras dan bawang merah," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Banjarbaru, Senin.
Ia mengatakan, inflasi di Provinsi Kalsel yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung pada bulan November 2019 sebesar 0,23 persen dengan indeks harga konsumen 139.35.
Disebutkan, inflasi di Banjarmasin bulan November sebesar 0,17 persen dengan laju inflasi per tahun 4,28 persen sedangkan di Kota Tanjung inflasi mencapai 0,97 persen dengan laju inflasi YoY 2,79 persen.
"Laju inflasi di Kota Banjarmasin bulan November terhadap Desember 2019 sebesar 3,56 persen sedangkan laju inflasi di Kota Tanjung bulan November terhadap bulan Desember sebesar 2,10 persen," ujarnya.
Menurut dia, inflasi di Banjarmasin terjadi karena kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,25 persen dan kelompok makanan jadi 0,01 persen.
Kemudian, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,41 persen, kelompok sandang sebesar 0,22 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,001 persen, sedangkan kelompok lainnya menurun.
Kelompok yang mengalami penurunan adalah perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami penurunan 0,65 persen.
Sementara, inflasi di Kota Tanjung terjadi karena kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 3,15 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,28 persen.
Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,36 persen, kelompok sandang sebesar 0,20 persen, dan kelompok kesehatan dengan kenaikan indeka sebesar 0,14 persen.
Sedangkan kelompok mengalami penurunan yakni kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen sehingga terjadi deflasi yang didorong komoditas sawi hijau, kangkung, ikan kembung.