Oleh Ulul Maskuriah
Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Singapura membangun gudang Palang Merah Indonesia senilai 2 juta dolar Singapura atau sekitar Rp4 miliar lebih di Kalimantan Selatan untuk membantu penanganan bencana di wilayah regional Kalimantan.
Pembangunan gudang tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua Umum Palang Merah Indonesia HM Jusuf Kalla, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin, Presiden PMI Singapura Tee Tua Ba di Banjarmasin, Senin.
Menurut Jusuf Kalla, pembangunan gudang regional PMI ini merupakan bagian dari strategi PMI untuk tiba enam jam di lokasi bencana setelah bencana terjadi, selain itu juga untuk memudahkan pendistribusian bantuan jika sewaktu-sewaktu terjadi bencana.
"Dengan adanya gudang regional yang dilengkapi dengan peralatan bantuan bencana yang lengkap, diharapkan petugas PMI bisa lebih cepat menangani korban bencana untuk meminimalisasi adanya korban," katanya.
Menurut dia, PMI harus selalu siaga dan siap untuk merespons segala bencana yang terjadi di Indonesia, di mana respons tersebut harus didukung oleh relawan maupun kelengkapan peralatan termasuk gudang logistik yang siaga selama 24 jam.
Hingga kini, kata dia, PMI telah memiliki enam gudang regional yang tersebar dan telah dioperasikan untuk menanggulangi bencana yang terjadi di wilayah Indonesia, yaitu Banten yang mencakup Jawa bagian barat, Kalimantan Barat, dan Lampung.
Selain itu Padang yang mencakup wilayah Sumatera, Kalimantan yang mencakup seluruh wilayah Kalimantan, Semarang mencakup wilayah Jawa bagian tengah, Gresik yang mencakup wilayah Jawa bagian timur dan Kepulauan Sumbawa, terakhir yaitu Makassar mencakup Maluku, Papua dan Sulawesi.
Selain membantu pembangunan gudang, Singapura juga memberikan bantuan pembangunan gudang di Semarang Jawa Tengah, gedung pendidikan atau diklat, di Surabaya dan di posko bencana di Jogjakarta.
Menurut Jusuf Kalla, bantuan Singapura untuk mengatasi bencana di Indonesia, merupakan wujud dari kebersamaan ke dua negara yang sudah terjalin cukup lama.
"Singapura sebagai negara tetangga terdekat memang harus membantu Indonesia, begitu juga dengan Indonesia," katanya.
Menurut Kalla, bila Singapura bisa menikmati keuntungan salah satu fungsi hutan Indonesia sebagai cadangan karbon maka pada saat hutan di Indonesia terbakar juga membantu mengatasinya, bila tidak akan ikut menikmati asap.
Pernyataan mantan Wakil Presiden tersebut, spontan disambut gelak tawa para undangan yang hadir pada pencanangan batu pertama pembangunan gudang PMI seluas 10 ribu meter persegi di sekitar lokasi Bandara Syamsudin Noor.
Duta Besar Singapura Anil Kumar Nayar mengungkapkan, pembangunan gudang di Kalimantan dan di beberapa daerah lainnya, dari Singapura murni bertujuan membantu mengatasi penanganan bencana di Indonesia.
"Kegiatan ini sudah cukup lama kami lakukan, bukan semata-mata untuk menanggulangi masalah asap akibat kebakaran hutan di Indonesia yang imbasnya sering melanda Singapura," katanya.
Setelah peletakan batu pertama, kata dia, pembangunan akan langsung dilaksanakan.
Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengungkapkan, begitu mendengar bahwa PMI akan membangun gudang penanganan bencana di Kalsel, pihaknya langsung menyiapkan lahan sesuai dengan kebutuhan.
"Alhamdulilah akhirnya kita mendapatkan lahan di posisi yang sangat strategis, yaitu di sekitar Bandara Syamsudin Noor," katanya.
