Kualatungkal (ANTARA) - SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd. bersinergi dengan Pemkab Tanjung Jabung Barat melakukan penanaman 10.000 bibit pohon kopi jenis liberika dalam upaya meningkatkan produksi komoditas khas daerah tersebut.
Penanaman kopi liberika tersebut menggandeng Kelompok Usaha (KUB) Haji Bangun di Area Perkebunan Panting Nol, Dusun Sungai Haji, Desa Sungai Terap, Kecamatan Betara, Kabupayen Tanjung Jabung Barat, Minggu.
"Lahan ini ditinggalkan penghuninya yang pindah, lahan ini sangat potensial dan PetroChina bersama Pemkab Tanjab Barat memfasilitasi optimalisasi lahan potensial ini untuk pengembangan kopi liberika," kata Acting Field Manager PertoChina Jabung Ltd Rudi Hermawan di sela-sela penanaman kopi itu.
Penanaman 10.000 kopi liberika yang dilanjutkan dengan rembuk kampung tersebut dihadiri oleh Bupati Tanjab Barat H Safrial MS yang memberikan dorongan terhadap upaya perluasan areal kebun kopi yang ditanam di sela-sela tanaman perkebunan kelapa dan pinang milik warga itu.
Rudi Hermawan mengatakan sebuah kesempatan yang amat luar biasa dapat hadir dan berkontribusi dalam salah satu usaha untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Baca juga: SKK Migas: Media penting bangun opini positif industri Migas
"Kami harapkan dapat mewujudkan terciptanya keterampilan-keterampilan masyarakat untuk mengolah sumber daya alam yang ada di desa menjadi komoditas yang bersifat ekonomis, termasuk kopi liberika ini. Kopi khas asli daerah ini," kata Rudi.
Pihaknya terus berupaya memfasilitasi pengembangan kopi liberika di Kabupaten Tanjab Barat dan Tanjab Timur. Selain membantu bibit dan penanaman, juga memberikan bantuan alat-alat pengolahan kopi liberika, berupa mesin pengeringan, pengupas cangkang hingga membantu akses pasar melalui promosi dan pameran.
Sementara itu Bupati Tanjab Barat, Safrial mengatakan tujuan kegiatan rembuk kampung dan penanaman 10.000 kopi liberika adalah untuk memberikan motivasi bagi para petani dan dalam rangka membantu meningkatkan SDM.
"Saya mengharapkan agar dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud," ujar Bupati.
Ia menyatakan, perkebunan merupakan salah satu yang memiliki potensi cukup luas serta aset dan modal dasar bagi pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Ruby produksi gas secara aman tanpa "accident"
"Kopi liberika sudah ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sejak tahun 1940 dan menjadi tanaman yang dapat dibudidayakan dan sudah mendapat hak paten dari Kemenkumham tahun 2015. Dan ini sudah menjadi produk unggulan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat," kata Bupati.
Bupati menyebutkan dalam satu dasawarsa terakhir, keberadaan tanaman kopi liberika sungguh terancam karena petani tergiur dengan harga komoditi perkebunan lain, sehingga dialihkan fungsi komoditi lain juga.
"Oleh karena itu butuh komitmen yang kuat baik dari petani maupun stakeholder terkait untuk mempertahankan keberadaan kopi liberika Tungkal komposit di Kancah perkopian nasional," tukasnya.
Bupati menyebutkan Sudah banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengangkat kopi liberika Tungkal komposit menjadi produk unggulan daerah dan produk yang menjadi lokomotif bagi kegiatan ekonomi kreatif.
"Saya berharap pada kelompok-kelompok tani yang mendapat bantuan tetap komitmen dan terus mengembangkan usaha-usaha yang ada sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan selanjutnya saya instruksikan kepada ajaran yang terkait agar dapat berperan aktif dalam membina dan mendampingi petani," paparnya.
Sementara itu salah seorang warga anggota Kelompok Tani Haji Bangun mengaku senang mendapat bantuan bibit kopi liberika tersebut, dan mereka akan melakukan penanaman di lahan perkebunan kelapa dan pinang miliknya.
"Senang sekali, dan semoga hasilnya bisa memuaskan. Tapi tentunya kami berharap bisa terus mendapat pendampingan dalam produksi, sehingga hasilnya bisa maksimal," kata pria berkacamata itu.
Pada kesempatan itu, hadir pula sejumlah kepala dinas dan stakeholder terkait pengembangan kopi liberika. Selain itu hadir pula Goverment and Relations Superintendant PetroChina Banu Subagyo.