Tanjung (ANTARA) - Pasca semburan gas liar di lokasi pengeboran migas Desa Pampanan Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong juga berdampak pada tanaman karet dan kebun warga.
Kepala Desa Pampanan Ali Usa mengatakan semburan gas menyebabkan tanaman karet layu dan menguning.
"Para pemilik kebun karet sudah melaporkan persoalan ini ke pertamina dan pihak perusahaan berjanji akan membayar ganti rugi," jelas Ali.
Dari lokasi pengeboran migas cukup dekat dengan lahan pertanian dan kebun karet milik warga.
Namun dampak semburan gas liar mencapai ratusan meter sehingga sejumlah warga diungsikan dan mendapat perawatan medis.
Asisten Manager Legal and Relation PT Pertamina EP Aset 5 Tanjung Field Galih Pradikta Mochtar mengatakan telah mengimventarisasi tanaman karet warga yang terkena dampak semburan gas.
"Jika sampel tanaman terbukti terkena dampak pengeboran, kami akan bertanggungjawab," jelas Galih.
Inventarisasi dan pengambilan sampel tanaman oleh Dinas Pertaniam setempat mencakup karet, jagung, padi, rambutan dan langsat.
Kepala Seksi Buah dan Tanaman Hias Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong, Endang Susilowati Dwi Hartati membenarkan soal pengambilan sampel tanaman yang kemungkinan terkena dampak pengeboran migas.
Sementara itu 35 warga Desa Pempanan yang sempat mengungsi ke Mess Pertamina sebagian sudah pulang dan kondisi lokasi pengeboran juga sudah aman.
Bau menyengat dari semburan gas liar juga sudah hilang dan siswa Madrasah Ibtisayah Negeri Pampanan juga bisa kembali ke sekolah.
Pertamina ganti rugi tanaman terkena dampak pengeboran
Sabtu, 16 November 2019 10:34 WIB