Banjarmasin (ANTARA) - Para kaum tuna netra yang tergabung Persatuan Tuna Netra (Pertuni) Kota Banjarmasin mengaku senang dan bersemangat dapat bimbingan belajar baca kitab suci Al-Qur'an dari Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Selatan.
Ketua Pertuni Banjarmasin Arsyad saat dibukanya kegiatan itu di Mesjid Al-Furqan di Jalan Bumi Mas, Banjarmasin Timur, Sabtu, menyatakan, kegiatan ini sebagai bentuk perhatian besar bagi pihaknya yang memiliki kekurangan penglihatan untuk bisa lebih mendalami ilmu agama, yakni, membaca kitab suci.
Di mana, ungkap dia, ada sekitar 30 orang tuna netra yang tergabung di Pertuni Banjarmasin berkometmen ikut dalam kegiatan ini, sebab mereka ingin sekali mendalami ilmu agama, utamanya bisa lancar membaca Al-Qur'an.
"Sebagian ada yang cuma hafal, tidak bisa membaca kitab Al-Qur'an berail, disinilah kita memiliki kesempatan mendalaminya," papar Arsyad.
Ketua MPM DPW Muhammadiyah Kalsel H Hesly Junianto SH MH mengatakan, bahwa Pertuni Banjarmasin masuk dari kaum yang menjadi perhatian pihaknya untuk dituntun kearah yang lebih baik baik secara ekonomi maupun keagamaan.
"Terkait masalah keagamaan ini, mereka yang rata-rata muslim ingin dibimbing membaca Al-Qur'an, karena itulah kita buka pengajian untuk mereka," ujarnya.
Hesly mengungkapkan, kegiatan ini juga membimbing agar keperibadian mereka bisa mandiri, karena dengan ilmu agama akan memberikan mereka arti syukur apa yang sudah dikehendaki Allah SWT.
Khususnya mereka mengharapkan, ujar Hesly, agar kegiatan mereka lebih terarah, tidak keluyuran yang tak menentu, sebab mereka sudah memiliki profisi, kebanyakan jadi jasa pijat.
"Kemandirian ini juga yang terus kita dorong, MPM Muhammadiyah Kalsel akan terus membimbing mereka, ini sebagai bentuk pengabdian kita untuk mereka," paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW Muhammadiyah Kalsel Prof Ridhani Fizi menyatakan, kegiatan ini masuk penjabaran dari program pusat yang sudah ditetapkan pada Muktamar Muhammadiyah di Makassar, di mana tugas MPM itu diutarakan menangani masyarakat yang berkebutuhan khusus.
"MPM Muhammadiyah Kalsel sudah luar biasa kegiatannya dalam memberikan perhatian bagi kaum tuna netra ini, mengupayakan bagaimana mereka bisa membaca Al-Qur'an dengan baik," ujarnya.
Guru Besar di UIN Antasari Banjarmasin ini menyatakan, pelajaran baca Al-Qur'an bagi kaum tuna netra ini melancarkan mereka sesuai tajwid dan bunyi mahkrajul hurupnya.
Ketua Bidang Dakwah dan Sosial MPM Muhammadiyah Kalsel Drs Natsir Bardjat menambahkan, bahwa kegiatan bimbingan belajar baca Al-Qur'an bagi kaum tuna netra ini diselenggarakan setiap sebulan sekali.
Pihaknya, ungkap dia, memberikan bimbingan cuma-cuma, bahkan mereka diberi uang transportasi dan uang saku setiap mengikuti kegiatan ini.
"Guru-gurunya juga dari kita, semua merasa senang bisa memberikan bimbingan agama pada saudara-saudara ini, baik yang lelaki maupun perempuannya," beber Natsir.